Suplai Listrik Jateng Surplus 30 %

  • 01 Aug
  • Prov Jateng
  • No Comments

Semarang – Pasokan listrik di wilayah Jawa dipastikan Direktur Bisnis Regional PLN Jawa Bagian Tengah, Amir Rosidin sangat mencukupi. Bahkan, memiliki cadangan sebesar 30 persen.

Saat acara PLN Multi Stakeholder Forum 2017, di Hotel Patrajasa, Selasa (1/8), Amir membeberkan, total beban listrik di Jawa saat ini 25.000 megawatt. Beban itu disuplai dengan kapasitas listrik sebesar 35.000 megawatt, sehingga masih tersisa cadangan yang cukup besar. Apalagi, saat ini sedang proses dibangun proyek PLTU lanjutan di Tanjung Jati Jepara berkapasitas 2 x 1.000 megawatt, PLTU Batang dengan kapasitas yang sama, dan PLTU Cilacap Ekspansi Fase II dengan kapasitas 1 x 1.000 megawatt

“Kalau pembangkit itu sudah beroperasi di 2019, maka untuk di Jawa (suplainya) sangat berlebihan. Untuk itu, beberapa industri, contohnya di Kendal, kita siap membantu suplainya,” kata mantan Direktur Bisnis Regional PLN Sumatera.

Setelah suplai terpenuhi, lanjutnya, PLN menyadari perbaikan yang diperlukan selanjutnya adalah layanan untuk mengeliminasi keluhan dari sisi distribusinya. Maka, saat ini PLN tengah berusaha memperbaiki pola komunikasi, terutama melalui media sosial. Bahkan, sudah dibentuk divisi khusus untuk menangani keluhan yang masuk lewat media sosial.

Gubernur mengapresiasi PLN yang mulai memperbaiki complain handling system-nya dengan menambah personel dan memberikan batas waktu maksimal dalam merespon komplain masyarakat. Artinya, di internal PLN sedang membenahi diri untuk memberikan pelayanan prima.

“Kalau dulu orang komplain tidak terpantau kapan selesainya, sekarang beliau (GM PLN Distribusi Jateng DIY, Agung Nugraha) tambah personelnya bahkan dibatasi sampai waktu tertentu, 45 menit. Dalam waktu itu tidak selesai, di-handle langsung GM-nya. Artinya, di internal, PLN membenahi pelayanan prima. Dan eksternal, para pengguna, atau calon pengguna mengoptimalkan apa yang ada di PLN kita, sehingga surplus yang ada betul-betul bisa optimal untuk industri maupun kebutuhan rumah tangga kita,”

Ganjar menambahkan, meski suplai listrik menunjukkan surplus, dia memprediksi akan cepat tersedot untuk kebutuhan pertumbuhan industri. Karenanya, dia berharap, Kementerian Energi Sumberdaya Mineral pelan-pelan juga mendorong ke energi baru terbarukan

“Kalau kita punya gas, coba gasnya dipakai. Kalau punya panas bumi, panas buminya dipakai agar kita juga bisa memperhatikan perkembangan industri yang lebih hijau ke depan,” tuturnya.

 

Penulis : Rt, Humas Jateng

Editor    : Ul, Diskominfo Jateng

Berita Terkait