Sungai Jangan Jadi “Supermarket”

  • 05 Jan
  • bidang ikp
  • No Comments

Semarang – Normalisasi Kanal Banjir Timur (KBT) sepanjang 6,7 kilometer dimulai pada Januari 2018 ini. Pekerjaan tersebut ditargetkan rampung 2020 mendatang.

Berjalannya proyek bernilai Rp 485 miliar ditandai dengan Groundbreaking yang dilakukan Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP di Bantaran Sungai KBT di Kelurahan Sawah Besar, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang, Jumat (5/12). Turut mendampingi Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, Direktur Sungai Pantai Ditjen SDA Kementerian PUPR Hari Suprayogi, dan Kepala BBWS Pemali Juana Ruhban Ruzziyatno.

Gubernur Ganjar Pranowo menyampaikan normalisasi sungai dilakukan untuk mencegah banjir di kawasan timur Kota Semarang.

“Pengendalian banjir di KBT ini diharapkan segera bisa mengendalikan banjir seperti di Kanal Banjir Barat,” kata Ganjar usai melakukan groundbreaking.

Gubernur mengatakan rekayasa teknologi penanganan banjir ini tidak akan berjalan optimal jika perilaku masyarakat terhadap sungai tidak diubah. Menurutnya, masih banyak orang yang membuang sampah di sungai, sehingga dia mengibaratkan sungai seperti “supermarket” di mana menjadi tempat pembuangan segala macam barang.

Karenanya selain normalisasi, masyarakat perlu diberikan sosialisasi tentang hidup sehat dan larangan membuang sampah di sungai. Sehingga setelah dinormalisasi sungai menjadi bersih, dan bisa untuk tempat pariwisata yang dapat menumbuhkan perekonomian warga.

“Sungai kita ini seperti supermarket. Mau lemari ada, kasur juga ada, bahkan pohon pisang pun ada. Ini yang harus diubah perilakunya. Maka nanti kita gerakan lurah-lurah dan camat-camat untuk menyosialisakannya,” ujarnya.

Pada penataan KBT, warga terdampak yang tinggal di bantaran sungai akan ditata. Pemerintah memberikan kesempatan mereka untuk menempati Rumah Susun Kaligawe. Sementara yang memiliki usaha akan disediakan tempat usaha.

“Warga harus mau diatur. Yang usaha akan dikasih tempat, masyarakat yang tidak punya tanah juga diberi tali asih. Ini bentuk kepedulian pemerintah,” tutur mantan anggota DPR RI ini.

Kepala BBWS Pemali-Juana Ruhban Ruzziyatmo mengatakan dana normalisasi sungai BKT sepenuhnya menjadi tanggungan pemerintah pusat. Tahap pertama normalisasi akan berjalan mulai groundbreaking sampai 2020 nanti.

“Panjang sungai KBT sekitar 14,6 kilometer, dinormalisasi sepanjang 6,7 kilometer, dari Jembatan Majapahit sampai ujung kawasan Citarum,” katanya.

Untuk mendukung normalisasi, imbuh Ruhban, BBWS akan menertibkan 40.000 PKL serta 20 KK hunian liar di pinggiran sungai BKT. Proyek itu akan melalui 12 kelurahan dan empat kecamatan di Kota Semarang.

“Saya menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas dukungan masyarakat sekitar bantaran sungai KBT yang telah bersedia direlokasi. Dan peran aktif Pemprov Jateng dan Pemkot Semarang dalam mempercepat proyek normalisasi ini,” pungkasnya.

 

Penulis : Kh, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Humas Jateng

Berita Terkait