Sukseskan Program “Tuku Lemah oleh Omah”, Produsen Bata Ringan Beri Bantuan

  • 17 Apr
  • bidang ikp
  • No Comments

SUKOHARJO – Program Tuku Lemah Oleh Omah yang diinisiasi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah membangun 681 unit rumah, bagi warga tak mampu. Tidak hanya didukung oleh pembiayaan APBD, program yang telah dimulai sejak 2020 ini,  didukung pula oleh sektor swasta.

Seperti yang dilakukan PT Superior Prima Sukses, yang memberi bantuan bata ringan untuk pembangunan 11 rumah, di Desa Pranan dan Desa Karangwuni, Kabupaten Sukoharjo, Rabu (17/4/2024). Bantuan diserahkan secara simbolis oleh Brand Manajer PT Superior Prima Sukses, Yusuf Permadi.

Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disperakim) Jateng Arief Djatmiko, mengapresiasi bantuan yang diberikan. Menurutnya, sinergi dengan pihak swasta tersebut, turut membantu masyarakat memperoleh kualitas bangunan yang prima.

Arief mengatakan, Program Tuku Lemah Oleh Omah digulirkan agar warga tak mampu bisa memperoleh rumah, melalui bantuan stimulan dari Pemprov Jateng. Dari segi kualitas, rumah dibuat dengan metode Rumah Sistem Panel Instan atau Ruspin, yang efisien dan tahan gempa.

“Bantuan ini bertujuan untuk menambah kekuatan dan kualitas dinding bangunan, agar rumah yang dibangun lebih kokoh dan tahan gempa, untuk menyukseskan Program Tuku Lemah Oleh Omah,” ujarnya.

Ditambahkan, berdasarkan data Disperakim Jateng, sejak 2020 hingga 2022, sudah terbangun 639 unit rumah untuk warga miskin. Pada 2023 dibangun 681 unit rumah di seantero Jawa Tengah.

Brand Manajer PT Superior Prima Sukses, Yusuf Permadi mengatakan, kegiatan tersebut merupakan bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan atau CSR. Ia menyebut, perusahaannya telah berpengalaman 30 tahun dalam bidang manufaktur, di antaranya pembuatan kertas tisu, kertas coklat, karton boks, power plant dan sektor properti dengan produk bata ringan merek Blesscon.

Ia merinci, 11 penerima bantuan tersebar di dua desa. Tujuh penerima berada di Desa Pranan, dan empat penerima berada di Desa Karangwuni.

“Harapannya dapat meringankan jumlah swadaya dari penerima bantuan,” pungkas Yusuf. (Pd/Ul, Diskominfo Jateng)

 

Berita Terkait