Stikes Diharap Jadi Episentrum Perubahan Kesehatan

  • 21 Sep
  • bidang ikp
  • No Comments

Slawi – Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) diharapkan berkiprah untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang tinggal di sekitar mereka. Kontribusi tersebut dapat dilakukan melalui program kuliah kerja nyata (KKN) yang bersifat tematik.

“Mudah-mudahan Stikes menjadi episentrum perubahan kesehatan yang hebat. Saya usul Stikes KKN-nya didorong tematik. Binalah desa-desa tertentu, bisa melalui komunikasi, aktivitas fisik maupun edukasi, agar pola hidup bersih dan sehat dapat benar-benar membudaya di kalangan masyarakat,” terang Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP saat meresmikan gedung Sekretariat Stikes Bhamada di Kecamatan Slawi, Jumat (21/9).

Lebih khusus, alumnus UGM itu meminta mahasiswa kebidanan Stikes Bhamada untuk mengawal program pendampingan bagi ibu hamil yang disebut Jateng gayeng nginceng wong meteng (5NG). Ganjar membeberkan, program tersebut berjalan cukup baik di Kabupaten Brebes. Jika semula angka kematian ibu melahirkan (AKI) tingi, namun karena program 5NG gencar dilakukan, akhirnya AKI berhasil ditekan.

“Bantu saya menyukseskan program Jateng gayeng nginceng wong meteng. Itu pengalaman Brebes bagus, dulu (AKI-nya) tinggi, begitu intens dilakukan kemudian (AKI) turun. Jateng gayeng nginceng wong meteng itu sebenarnya sampai pranatal,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Yayasan Pendidikan Tri Sanja Husada dr Maufur menerangkan, Stikes Bhamada meluluskan 2.963 mahasiswa yang kini telah bekerja, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

“Jumlah mahasiswa saat ini ada 1.200 orang yang menempati lahan seluas 30.340 meter dengan berbagai fasilitas, berupa ruang kelas, laboratorium, auditorium berdaya tampung 2.000 orang dengan berbagai sarana olahraga dan kesenian indoor-outdoor, sarana ibadah, dan asrama,” pungkasnya.

Penulis : Ar, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Berita Terkait