Stabilkan Harga Beras, Pemprov Gelar Gerakan Pangan Murah di Surakarta

  • 04 Oct
  • bidang ikp
  • No Comments

SURAKARTA – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah kembali melakukan Gerakan Pangan Murah (GPM). Kali ini, GPM diadakan di kantor Kecamatan Pasarkliwon, Kota Surakarta, Rabu (4/10/2023).
Masyarakat tampak antusias mengikuti jalannya kegiatan. Mereka ramai-ramai membeli kebutuhan bahan pokok yang dijual di halaman kantor kecamatan. Mulai dari beras, minyak goreng, gula, telur, ikan, dan lainnya.
Penjabat (Pj) Gubernur Jateng Nana Sudjana, bersama Kepala Dinas Ketahanan Pangan Jateng Dyah Lukisari dan Wakil Wali Kota Surakarta Teguh Prakosa, meninjau stan GPM untuk melihat langsung jalannya kegiatan.
“Kami dari Pemerintah Provinsi Jateng dan didukung pemerintah pusat melakukan kolaborasi bersama Badan Pangan Nasional dan Bulog, BUMD dan pengusaha pangan serta gapoktan, kita bersama menyelenggarakan pasar murah ke lokasi yang kena efek,” kata Nana, di sela-sela pantauannya.
Menurutnya, saat ini efek dari perubahan iklim dan fenomena el nino, telah menyebabkan kekeringan. Saat ini juga musim kemarau melanda. Dampaknya pun sangat besar. Di antaranya semua sembako meningkat harganya, terutama beras dan gula.
Hari ini, tuturnya, ada lima tempat GPM serentak yakni Surakarta, Sukoharjo, Klaten, Sragen dan Karanganyar. Berikutnya akan dilakukan di lokasi lain. Dengan komoditi yang disediakan selain beras, ada bawang merah, minyak goreng, telur, gula, ikan, dan lainnya.
“Jadi ada sembilan bahan pokok diperjualbelikan. Ini dalam rangka untuk menstabilkan harga. Jadi harga beras di luar cukup mahal. Ada Rp13 ribu, ada Rp14ribu. Dari Bulog (di GPM) menjual Rp10.200 per kg beras,” beber Pj Gubernur.
Warga Joyontakan, Solo, Lanjar (53), merasa sangat terbantu dengan adanya GPM.
“Senang, mugi-mugi (semoga) ini terus. Karena harga radi (agak) murah,” kata Lanjar, seusai membeli berbagai kebutuhan beras di tempat kegiatan.
Ditambahkan, di GPM, harga yang ditawarkan lebih terjangkau. Ia menuturkan, harga kebutuhan pokok di pasaran sekarang sedang naik. Seperti harga beras di pasaran sekitar Rp14 ribu hingga Rp16 ribu per kg. Oleh karenanya, adanya GPM sangat membantu warga.
“Uangnya yang lain bisa untuk kebutuhan yang lain,” ucapnya.
Warga lain, Tri Wahyuni (38), asal Kabupaten Karanganyar yang kebetulan berada di Kecamatan Pasarkliwon mengaku, sengaja ikut GPM karena sangat meringankan dirinya. Sebab harga kebutuhan lebih murah ketimbang di warung kelontong atau lainnya.
“Biasanya di toko bisa Rp68 ribu (per 5 kg beras). Di sini cuma Rp51 ribu (per 5 kg beras,” ujarnya.
Oleh karena itu, uang sisa yang biasa dipakai untuk membeli beras dan kebutuhan lainnya, akan bisa dipakai untuk memenuhi kebutuhan lainnya. Termasuk untuk ditabung.
“Acara sangat membantu. Sangat meringankan warga. Lumayan uang dapurnya untuk lainnya,” ucap dia. (Ak/Ul, Diskominfo Jateng)

Berita Terkait