Stabilisasi Pangan, 22 Truk Kepokmas Siap Didistribusikan

  • 23 May
  • Prov Jateng
  • No Comments

Semarang – Menjelang Ramadan dan Lebaran, pasokan kebutuhan pokok masyarakat  (kepokmas) di Jawa Tengah terpantau memadai. Pasokan beras sebanyak 257 ribu ton, cukup untuk memenuhi kebutuhan warga hingga tujuh bulan mendatang. 

“Pada prinsipnya semua siap. Beras kita masih cukup sampai tujuh bulan ke depan. Sementara stok pangan lainnya bisa sampai tiga atau empat bulan ke depan,” ungkap Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Dr Ir Sri Puryono KS MP saat menghadiri Rapat Koordinasi Ekonomi, Keuangan, Industri dan Perdagangan  (Ekuinda) Provinsi Jawa Tengah dalam Rangka Menghadapi Bulan Ramadan dan Idul Fitri di Grhadhika Bhakti Praja, Selasa (23/5).

Sri Puryono berharap, harga kepokmas di pasar tidak begitu fluktuatif. Terlebih, TPID selalu  memantau secara periodik perkembangan harga kepokmas. Dia menjelaskan, kehadiran aplikasi SiHati generasi ketiga yang diluncurkan oleh Bank Indonesia memudahkan masyarakat untuk memantau harga dan pasokan kepokmas melalui gadgetnya.

“Dengan adanya TPID jangan sampai ada goyangan harga. Apalagi saat ini ada aplikasi namanya SiHati. Sudah generasi ketiga dan dapat mengetahui tentang produksi bahan pokok seperti cabai, bawang merah, bawang putih, dan sebagainya itu bisa dipantau. Aplikasi ini terbuka untuk semua orang bisa mengetahui harga dan stok komoditas pangan,” urai alumnus UGM.

Pada acara tersebut, Wakil Gubernur Jawa Tengah Drs H Heru Sudjatmoko MSi didampingi  Kepala Bulog Divisi Regional Jawa Tengah Djoni Nur Ashari juga hadir me-launching Gerakan Stabilisasi Pangan. Sebanyak 22 truk boks siap mendistribusikan kepokmas ke enam eks karesidenan Jawa Tengah. Yaitu eks karesidenan Semarang, Pati, Surakarta Banyumas, Kedu, dan Pekalongan.

“Hari ini Bulog juga me-launching Gerakan Stabilisasi Pangan (GSP), yaitu kegiatan menjual komoditi strategis pangan seperti beras, gula pasir, bawang merah, bawang putih, minyak goreng, dan daging beku dengan harga murah, tidak melebihi HET Kemendag, dan akan dijual secara langsung di titik-titik keramaian,” terangnya.

Selain beras, Djoni membeberkan pasokan kepokmas lainnya menjelang Ramadan dan Lebaran. Seperti  gula pasir  sebanyak 16 ribu ton, bawang merah 60 ton.

“Bawang putih kita sudah mendatangkan 20 ton. Daging beku ada empat ton akan kita tambah sesuai dengan kebutuhan. Sebanyak 22 armada dikirimkan ke seluruh eks karisidenan di Jawa Tengah. Sasarannya pasar, pemukiman, dan ada kerjasama dengan Rumah Pangan Kita. Harga sudah ditentukan oleh pemerintah sesuai dengan HET,” jelasnya.

Djoni mencontohkan, harga jual beras sesuai dengan kualitasnya. Ada beras yang dijual seharga Rp 8.300/kg sampai dengan Rp 10.000/kg, daging beku Rp 78.000/kg, gula pasir Rp 12.500/kg. Sementara itu, gula pasir grosir sekarung dengan ukuran 50 kg cukup Rp 11.300/kg per kilo.

“Bawang merah kering kualitas bagus Rp 25.000/kg. Bawang putih maksimal kita jual Rp 38.000/kg,” ujarnya.

 

Penulis : Ar, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

 

Berita Terkait