Sosialisasi Cegah Stunting, Picu Ibu-Ibu Semangat Ukur Lila dan Minum Tablet Tambah Darah

  • 02 Apr
  • bidang ikp
  • No Comments

SRAGEN –  Puluhan ibu hamil dan menyusui, serta remaja putri, memenuhi di Balai Desa Plosokerep, Kecamatan Karang Malang, Selasa (2/4/2024). Tidak sedang bergosip, mereka khidmat mendengarkan penjelasan tentang sosialisasi cara mengukur lingkar lengan atas, dan pencegahan stunting dari Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Jawa Tengah.

Ida satu di antaranya. Warga Dusun Ngasem, Plosokerep ini sedang hamil anak ke tiganya. Meski sudah berpengalaman, ia mengaku mendapatkan pengetahuan anyar tentang gizi balita.

Tidak hanya mendengarkan, Ida jyang sebelumnya melihat Kepala Diskominfo Jateng Riena Retnaningrum diukur lingkar lengan atas  (Lila), juga bersemangat maju ke depan dan menjadi model pengukuran tersebut. Selain itu, ia juga mendapat pengetahuan tentang tablet tambah darah.

“Ternyata lingkar lengan itu berpengaruh pada lahirnya (bayi), kurang protein. Baru pertama kali saya dapat pengetahuan ini. Juga saya lebih semangat minum obat tambah darah, karena kan rasanya bermacam-macam,” ungkap Ida.

Hal serupa diungkapkan, Adelia. Remaja 17 tahun itu mengaku sebelumnya malas minum tablet penambah darah. Namun, setelah mendapat penjelasan, dia menyadari jika perempuan berisiko anemia, sehingga harus banyak makan bergizi, olahraga, dan minum tablet tambah darah.

“Sebelum dapat sosialisasi ini, saya tidak suka minum tablet tambah darah. Tapi dipikir-pikir untuk jangka panjangnya bagus. Ya, lebih rajinlah besok-besok,” ucap siswi SMKN 1 Sragen itu.

Kepala Diskominfo Jateng, Riena Retnaningrum menyampaikan, pihaknya terus berupaya dan berkomitmen ikut berpartisipasi menurunkan angka stunting, yang menjadi prioritas Pemprov Jateng. Melalui program satu OPD satu desa dampingan, Diskominfo Jateng menyosialisasikan pentingnya gizi mulai dari remaja pranikah, bayi dalam kandungan, hingga periode emas pertumbuhan anak.

Menurutnya, sinergi tetap dilakukan dalam menjalankan program tersebut. Termasuk, sosialisasi dengan menggandeng Dinkes, Persagi, serta BKKBN Jateng, yang merupakan bagian dari pemenuhan literasi masyarakat.

“Dimulai dari pencegahan perkawinan dini, ketika hamil dimonitor, begitu baby lahir dimonitor. Tadi adapula praktik pengukuran lingkar lengan atas. Remaja putri pun harus sehat, jangan sampai kekurangan darah. Dan ini merupakan bagian dari ikhtiar penurunan angka kemiskinan ekstrem,” tuturnya, di Balai Desa Plosokerep.

Camat Karang Malang, Dani WS, mengapresiasi upaya Diskominfo Jateng. Ia mengatakan, upaya penurunan stunting juga telah dicanangkan dalam penggunaan dana desa (DD) pada delapan desa di wilayahnya.

“Kami mengapresiasi Diskominfo Jateng dengan pendampingan yang dilakukan. Untuk pencegahan stunting, di Kecamatan Karang Malang, ada delapan desa dan dua kelurahan, sudah dianggarkan dalam DD, di dalamnya pemberian makanan tambahan dan sosialisasi,” paparnya.

Kades Plosokerep Yusron Basuki mengatakan, di desanya ada 15 anak yang terindikasi mengalami stunting. Ia menyebut, kegiatan yang inisiasi Diskominfo Jateng bermanfaat untuk menekan stunting, juga mengurangi kemiskinan ekstrem di wilayahnya.

“Tidak hanya penuntasan stunting, juga pertanian, UMKM, yang akan dibantu oleh Diskominfo Jateng. Semoga bantuan ini bisa bermanfaat bagi warga kami,” tutup Yusron. (Pd/Ul, Diskominfo Jateng)

 

Berita Terkait