Sideka, Wujudkan Transparansi Informasi Desa

  • 29 Nov
  • bidang ikp
  • No Comments

Semarang –  Sistem Informasi Desa dan Kawasan (Sideka) Jateng diluncurkan. Keberadaan sistem itu sangat bermanfaat dalam mendukung kemajuan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat desa, serta mewujudkan visi Gubernur Jawa Tengah menjadikan desa sejahtera dan berdikari. 

“Data dan informasi desa yang masuk akan mempermudah pemerintah dalam memberikan bantuan dan pendampingan,” ujar Sekda Jateng Dr Ir Sri Puryono KS MP saat peluncuran purwarupa Sideka Jateng di Aula Swadaya Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Kependudukan, dan Catatan Sipil (Dispermasdesdukcapil) Jateng, Rabu (29/11).

Ia meminta semua data harus dibenahi, terutama data detail tentang 7.809 desa yang tersebar di Jateng. Pendataan dan penerapan program harus lebih cermat dan teliti supaya tidak ada permasalahan di kemudian hari. Termasuk penggunaan dana desa yang dari tahun ke tahun jumlahnya semakin bertambah di mana pemerintah desa dituntut transparan dalam penggunaannya.

“Beberapa kali saya menghadiri pembinaan pendamping desa maupun kepala desa. Selalu saya sampaikan tidak ada lagi penyembunyian atau ditutup-tutupi tentang anggaran pembangunan desa,” pinta Sri Puryono.

Pada peluncuran purwarupa dasboard Sideka Jateng dan konsultasi publik tentang Rancangan peraturan Gubernur Jawa Tengah tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa tersebut, Sekda menjelaskan, prototype itu merupakan langkah awal. Karenanya setelah ini diharapkan pantang untuk mundur ke belakang, harus melangkah maju hingga program ini benar-benar beroperasi secara penuh dan berkelanjutan.

Dia mengapresiasi jajarannya di Dispermasdesdukcapil Provinsi Jawa Tengah, yang terus bergerak dalam mendukung kemajuan pembangunan dan penyelenggaraan pemerintah desa yang semakin efektif, efisien, transparan, dan akuntabel.

“Program ini bisa berperan aktif, karena kalau kita buat sistemnya secara bagus supaya nanti dana desa tidak bobol. Sekarang ibaratnya membuat kapal sambil berlayar, kalau dulu peribahasanya ‘berlari sambil pakai celana’ ini saya ganti ‘berlayar sambil membuat kapal’, ” katanya.

Sementara itu Kepala Dispermasdesdukcapil Jateng, Drs Sudaryanto MSi dalam sambutannya menyebutkan, di Jawa Tengah terdapat 7.809 desa. Jumlah tersebut merupakan terbanyak selain di Jawa Timur dan Aceh, sehingga jumlah dana desa yang ditransfer ke desa setiap tahun juga mengalami peningkatan.

Menurutnya, aplikasi Sideka Jateng dan Pergub tentang Binwas Pemerintahan Desa diperlukan untuk menjawab tuntutan publik guna terwujudnya badan pemerintahan desa yang semakin efisien, efektif, transparan, akuntabel, serta mempermudah pelayanan kepada masyarakat.

Tujuannya dari aplikasi ini, kata Sudaryanto, mendapatkan masukan terkait Sideka Jateng sebagai permentasi sistem informasi desa atau ide yang saat ini dipersiapkan oleh Dispermadesdukcapil Jawa Tengah. Sehingga dapat dioptimalkan sebagai salah satu instrumen pendukung pembinaan dan pengawasan pemerintahan desa.

“Selain itu, mendapatkan masukan dari publik yang direpresentasikan dari kabupaten, kecamatan, desa, serta stakeholder guna menyempurnakan rancangan produk tentang pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan penataan desa,” pungkasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Sekda didampingi Dirjen Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo di Samuel Abrijani dan Kepala Duspermasdesdukcapil Sudaryanto, bersama-sama memencet tombol sebagai tanda Sideka telah diluncurkan.

 

Penulis : Mn, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Berita Terkait