Siapapun Dapat Menjadi Pahlawan

  • 10 Nov
  • bidang ikp
  • No Comments

Semarang – Sesuai fitrahnya, dalam diri setiap insan tertanam nilai-nilai kepahlawanan. Karenanya siapapun dapat menjadi pahlawan. Setiap warga negara Indonesia tanpa kecuali dapat berinisiatif mengabdikan hal yang bermanfaat untuk kemaslahatan diri, lingkungan sekitar, bangsa, dan negara.

“Tema Hari Pahlawan Tahun 2018 adalah ‘Semangat Pahlawan di Dadaku’ mengandung makna sesuai fitrahnya dalam diri setiap insan tertanam nilai-nilai kepahlawanan,” ujar Pelaksana Harian Gubernur Jawa Tengah H Taj Yasin Maimoen, saat membacakan pidato tertulis Menteri Sosial RI Agus Gumiwang Kartasasmita pada upacara peringatan Hari Pahlawan ke-73 Tahun 2018, di Halaman Kantor Gubernur Jateng, Sabtu (10/11).

Hadir dalam upacara tersebut, Sekda Jateng Dr Ir Sri Puryono KS MP, pejabat dan staf di lingkungan Pemprov Jateng, berbagai komponen masyarakat, tokoh lintas agama, serta Forkopimda.

Dijelaskan, pada hakekatnya setiap perjuangan pasti ada hasilnya. Namun tidak ada kata berhenti untuk berjuang. Setiap etape perjuangan berlanjut pada etape perjuangan berikutnya sesuai tuntutan lingkungan strategis. Karenanya, peringatan Hari Pahlawan harus melahirkan ide dan gagasan menransformasikan semangat pahlawan menjadi keuletan dalam melaksanakan pembangunan.

Peringatan Hari Pahlawan menjadi momentum bagi bangsa Indonesia untuk melakukan introspeksi diri. Sampai seberapa jauh setiap komponen bangsa dapat mewarisi nilai-nilai kepahlawanan, melanjutkan perjuangan, mengisi kemerdekaan demi mencapai NKRI yang sejahtera, adil dan makmur.

Menransformasikan keberanian melawan penjajah, menjadi inspirasi mengusir musuh bersama bangsa saat ini, antara lain kemiskinan. Selanjutnya transformasi kecerdikan para pahlawan dalam mengatur strategi, menjadikan inspirasi rakyat Indonesia untuk melakukan inovasi cerdas, memperkuat daya saing bangsa dalam pergaulan dunia.

“Setiap zaman pasti ada pahlawannya dan setiap pahlawan pasti berkiprah di eranya. Terkait dengan hal tersebut, bangsa Indonesia memerlukan pahlawan baru. Indonesia saat ini membutuhkan sosok yang berdedikasi dan berprestasi pada bidangnya untuk memajukan negeri,” terang Mensos.

Menurutnya, dibutuhkan sosok pemuda Indonesia sebagai generasi penerus yang mempunyai jiwa patriotisme, pantang menyerah, berdisiplin, berkarakter menguasai ilmu pegetahuan dan keterampilan di bidangnya. Sadar bahwa negerinya memiliki beragam agama, suku, adat istiadat namun mampu memanfaatkan keberagaman sebagai modal sosial dipergunakan untuk keunggulan Indonesia dalam pergaulan dunia.

“Bukan justru untuk memanfaatkan perbedaan demi kepentingan pribadi maupun golongan yang menjadi penghambat bagi kemajuan Indonesia,” katanya.

Peringatan Hari Pahlawan bukan semata sebuah acara namun harus sarat makna. Bukan hanya sebagai prosesi, melainkan substansi setiap peringatan Hari Pahlawan harus dapat menggali dan memunculkan semangat baru dalam implementasi nilai-nilai kepahlawanan dalam kehidupan sehari-hari.

“Hal ini penting karena nilai kepahlawanan bukan bersifat statis namun dinamis, bisa menguat bahkan dapat melemah. Seluruh rangkaian kegiatan peringatan Hari Pahlawan harus menjadi energi dan semangat baru mewarisi nilai kejuangan dan patriotisme dalam membangun bangsa Indonesia,” ujarnya.

Melalui momentum Peringatan Hari Pahlawan, semua diajak berbuat yang terbaik bagi bangsa, berkontribusi bagi kemajuan bangsa. Mulai dari yang dapat dilakukan, baik di lingkungan terdekat yang pada akhirnya memberikan kekuatan dan ketahanan bagi bangsa dan negara.

Dalam kesempatan tersebut, Plh Gubernur Jateng menyerahkan bantuan dari Pemprov Jateng, berupa delapan unit kursi roda kepada veteran, bingkisan bantuan sembako masing-masing senilai Rp1 juta kepada sejumlah janda kemerdekaan RI, serta trophy dan piagam penghargaan olimpiade kepada sejumlah siswa SLTA.

Penulis : Mn, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Berita Terkait