Siap Kerja Bukan Siap Lamar Kerja

  • 08 Aug
  • Prov Jateng
  • No Comments

Semarang – Peresmian Centre of Excellence Fire and Safety Academy (FSA) dan Indonesia Power (IP) Pintar yang bekerja sama dengan sembilan SMK di Jawa Tengah, yakni Kota Semarang, Kabupaten Pati dan Banjarnegara mendapat apresiasi Sekda Jawa Tengah Dr Ir Sri Puryono KS MP. Keberadaan FSA dan IP Pintar tersebut dianggap inovasi di bidang pendidikan yang perlu direplikasikan ke banyak SMK, terutama di kabupaten/kota yang terdapat PLTU seperti, Kabupaten Cilacap, Jepara, Batang, dan Rembang. 

Sri Puryono mengatakan kerja sama itu memberikan banyak manfaat bagi para siswa karena setelah lulus nanti mereka akan mendapatkan sertifikat, yaitu sertifikat keterampilan di bidang pembangkit. Dengan sertifikasi tersebut mereka mendapat peluang lebih besar bekerja di lingkungan PT PLN dan anak-anak perusahaannya.

“Ini merupakan terobosan supaya nanti anak-anak kita itu begitu lulus SMK dia langsung dapat kerja, tidak dididik lagi. Dia siap kerja, bukannya siap melamar kerja,” katanya saat menghadiri peresmian FSA dan penandatanganan MoU IP Pintar di eks PLTG Pandean Lamper Jl Unta Raya Semarang, Selasa (8/8).

Sekda berharap kerja sama antara industri dengan SMK terus ditingkatkan. Dengan begitu sekolah kejurusan yang ada di Jawa Tengah dapat mencetak lulusan-lulusan yang memiliki kompetensi tinggi, dan dapat bersaing di dunia kerja, baik di nasional maupun internasional.

Sementara itu Direktur Utama PT Indonesia Power Sripeni Inten Cahyani mengatakan FSA yang berlokasi di pembangkit yang sejak 1968 berhenti beroperasi tersebut merupakan pemusatan pelatihan secara nasional. Tujuannya untuk menciptakan tenaga yang berkompetensi menangani kebakaran yang diakibatkan oleh low rank coal atau batubara kalori rendah yang menjadi bahan bakar PLTU di Indonesia. Low rank coal itu memiliki potensi tinggi terhadap bahaya kebakaran, sehingga peningkatan kompetensi pemadam juga harus terus ditingkatkan.

Inten menyampaikan melalui kerja sama dengan SMK, pihaknya tidak hanya akan menciptakan lulusan-lulusan SMK yang mempunyai peluang besar terserap di industri. Namun juga mampu melakukan penghematan waktu training enam sampai delapan bulan dibanding melakukan perekrutan dengan cara regular.

“Kita bisa melakukan penghematan waktu training enam sampai delapan bulan dibandingkan perekrutan secara reguler,” katanya.

Melalui FSA tersebut diharapkan mencetak tenaga pemadam khusus PLTU yang tangguh dan terampil. Sehingga komitmen menerapkan zero accident dalam menjalankan setiap pekerjaan di lingkungan PT PLN dan anak perusahaannya dapat terus diwujudkan.

 

Reporter : Kh, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

 

Berita Terkait