Sepele, Tapi Harus Dibiasakan

  • 15 Oct
  • bidang ikp
  • No Comments

Grobogan – Apa yang akan Anda lakukan saat di restoran mendapat air dalam mangkuk untuk mencuci tangan? Mungkin masih ada yang memilih untuk membilas tangannya dengan air pada kobokan tersebut. Tapi apakah cara itu bisa menghilangkan kuman di tangan?

Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Tengah Hj Atikoh Ganjar Pranowo tak menampik jika mengandalkan air dalam kobokan untuk mencuci tangan masih dilakukan sejumlah orang. Mereka enggan berjalan ke wastafel untuk mencuci tangan sebelum makan. Namun, cara semacam itu menurutnya jangan dilakukan lagi, karena cuma berfungsi membasahi tangan.

“Kalau hanya di kobokan, tidak menggunakan air mengalir dan tidak ada sabun. Itu hanya membasahi tangan. Cuci tangan yang benar itu ya harus ke wastafel, menggunakan air mengalir dan dengan sabun. Sepele, tapi harus dibiasakan tiap hari,” tegasnya, saat Peringatan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) se-Dunia Tahun 2018 Tingkat Provinsi Jawa Tengah, di SDN Kejawan, Grobogan, Senin (15/10).

Ditambahkan, mencuci tangan dengan sabun bisa melindungi seseorang dari penularan penyakit sebesar  30-40 % terutama penyakit diare dan kecacingan, yang banyak terjadi pada anak-anak. Bahkan,berdasarkan hasil penelitian, sebanyak 90 persen anak Indonesia diketahui menderita kecacingan. Penyakit tersebut dapat mempengaruhi kecerdasan dan tumbuh kembang anak karena cacing dalam tubuh akan menyerap nutrisi dan menggerogoti tubuh anak. Melalui CTPS, juga bisa menekan penularan penyakit menular lainnya, seperti diare, ISPA, hepatitis dan influensa.

“Sayangnya, masih banyak yang tidak melakukan. Berdasarkan survei environmental service program (ESP) tentang perilaku masyarakat terhadap kebiasaan mencuci tangan pakai sabun, hanya 12 persen yang melakukan sesudah buang air besar, sembilan persen setelah membantu buang air besar bayi, 14 persen dilakukan sebelum makan, tujuh persen sebelum memberi makan bayi, dan enam persen sebelum menyiapkan makanan,” beber ibu satu anak ini.

Atikoh menjelaskan, mencuci tangan dengan sabun tak hanya dilakukan saat hendak makan. Namun juga setelah buang air besar, sebelum dan sesudah memasak, sebelum dan sesudah membersihkan kotoran anak, sebelum menyusui, setelah bermain, maupun setelah kontak dengan hewan.

Tak hanya penggunaan sabun yang diperhatikan, cara mencucinya pun mesti diketahui agar kuman yang ada di tangan benar-benar mati. Setelah cairan sabun dituang di telapak tangan, gosok kedua telapak tangan dengan arah memutar. Kemudian usap dan gosok punggung tangan bergantian, gosok sela-sela jari, bersihkan ujung jari dengan posisi saling mengunci. Jangan lupa menggosok dan memutar kedua ibu jari, bersihkan ujung jari lainnya dengan meletakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan.

“Mengingat pentingnya CTPS, saya berharap masyarakat terus diingatkan. Sehingga, mencuci tangan dengan sabun menjadi habit (kebiasaan) di masyarakat. Anak-anak yang sudah tahu, tolong sampaikan dan ajarkan cara mencuci tangan yang benar. Jadi, biar kita terhindar dari penularan penyakit,” tandasnya.

Wakil Ketua I TP PKK Provinsi Jawa Tengah Hj Nawal Taj Yasin menambahkan, setiap tahun PKK selalu berupaya menyelenggarakan peringatan Hari CTPS di sekolah, agar anak-anak mengerti cara mencuci tangan yang benar, dan memraktikkannya dalam keseharian. Apalagi, salah satu indikator PHBS di sekolah adalah mencuci tangan memakai air mengalir dan menggunakan sabun.

“Seperti yang diselenggarakan hari ini. Sehingga, dengan peringatan Hari CTPS, diharapkan masyarakat selalu termotivasi untuk mencegah penyakit dengan gaya hidup yang sehat,” ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut, juga diberikan bantuan peralatan sekolah dan peralatan kebersihan oleh TP PKK Jawa Tengah. Selain itu, juga diserahkan penghargaan rehab kamar mandi, fasilitasi ruang UKS, dan sarana cuci tangan dari RSUP Dr Kariadi Semarang. (Ul, Diskominfo Jateng)

Berita Terkait