Senyum Ribuan Karyawan Sritex Saat Pemprov Gelar Pasar Murah

  • 04 Oct
  • bidang ikp
  • No Comments

SUKOHARJO  – Kerumunan  karyawan perusahaan PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex terlihat saat gelar Gerakan Pangan Murah (GPM) di halaman pabrik di Sukoharjo, Rabu (4/10/2023). GPM digelar Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sebagai bentuk stabilisasi harga pangan.

Karyawati Sritex, Diva Puspitasari, mengaku sangat terbantu dengan adanya GPM di pabriknya. Apalagi, sejumlah harga kebutuhan pokok di pasar masih belum turun.

“Kegiatan ini sangat membantu. Harga beras dan telur terutama yang tinggi di luar,” ungkapnya, ditemui saat menyerbu lokasi GPM.

Karyawati bagian logistik gudang ini berharap, harga kebutuhan pokok bisa kembali normal. Sehingga, masyarakat tidak terbebani dengan mahalnya harga kebutuhan pokok.

“Harapannya harga bahan pokok bisa lebih terjangkau,” harap Diva.

Karyawan lain, Larto menuturkan, kegiatan GPM di pabriknya cukup membantu. Karena harga kebutuhan di GPM terjangkau karyawan.

Larto berharap pemerintah sering mengadakan kegiatan GPM di pabrik. Karena membantu masyarakat kecil, terutama mereka yang bekerja di pabrik.

Menurut Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah Dyah Lukisari, pihaknya bekerja sama dengan Badan Pangan Nasional dalam menyelenggarakan GPM di PT Sritex. Sebab, di perusahaan itu ada sekitar 50 ribu orang karyawan.

“(Sebanyak) 50 ribu orang karyawan itu butuh pangan. Sehingga kami sejak awal mengadakan GPM, kami menyasar selain masyarakat umum, juga karyawan perusahaan yang padat karya,” ucap Dyah, menyebut alasan GPM dilakukan di pabrik.

Dyah yang terus memantau GPM di PT Sritex menuturkan, situasi harga kebutuhan pokok masih bergejolak, seperti beras Rp13 ribu hingga Rp15 ribu per kg. Oleh karena itu, GPM diadakan di pabrik.

Adanya kegiatan ini, harapnya, karyawan PT Sritex akan terbantu. Di GPM di pabrik itu, pihaknya membawa 10 ton beras dari Bulog dan Gapoktan. Beras dijual Rp10.200 per kg. Pihaknya membawa telur 2 ton, minyak goreng, dan lainnya.

Harga yang murah itu dilakukan setelah ada subsidi dari Badan Pangan Nasional, dan pemprov. Adanya subsidi itulah yang membuat harga bisa lebih murah.

Ia menuturkan, sampai saat ini GPM telah berjalan di 10 pabrik se-Jateng. Seperti di Wonogiri, Karanganyar, Grobogan, Pati, Kudus, hingga Sukoharjo.

“GPM di pabrik akan terus berlangsung seperti yang disampaikan Pj Gubernur (Nana Sudjana) akan terus berkelanjutan. Sasarannya perusahaan padat karya. Kalau masyarakat ya yang di daerah miskin. Kayak tadi di Surakarta di Pasarkliwon,” jelasnya.

Sementara, Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana mengatakan, pihaknya melakukan GPM sebagai bentuk meringankan masyarakat. Hal itu juga sebagai bentuk antisipasi adanya kenaikan harga.

“Kita berkolaborasi dengan Badan Pangan dan Bulog, pengusaha pangan yang ada di Jateng dan Gapoktan untuk melaksanakan pasar murah. Khususnya di tempat yang memang harga pangannya tinggi,” kata Nana di lokasi.

Ditambahkan, kegiatan semacam itu akan terus berlanjut. Harapannya, dengan Bulog menggelontorkan beras dan pihak lain yang turut ambil bagian di GPM, harga kebutuhan pokok di pasaran akan stabil. (Ak/Ul, Diskominfo Jateng)

 

Berita Terkait