Seluruh TP PKK Harus Miliki Medsos

  • 08 Apr
  • bidang ikp
  • No Comments

SEMARANG – Seluruh Tim Penggerak PKK hingga tingkatan desa/ kelurahan, kembali diingatkan untuk harus memiliki media sosial sebagai sarana untuk sosialisasi, pelaksanaan kegiatan, dan evaluasi kegiatan. Bahkan, media sosial menjadi salah satu pelaporan tercepat.

 

Hal itu disampaikan Ketua TP PKK Provinsi Jawa Tengah Atikoh Ganjar Pranowo, saat membuka Peningkatan Kapasitas Kader bagi TP PKK Kabupaten / Kota se-Jawa Tengah, Bimbingan Teknis Pralomba Business Plan UP2K PKK Provinsi Jawa Tengah, serta Pembukaan Kegiatan Budaya Cinta Produk Dalam Negeri bagi TP PKK Kabupaten/ Kota se-Jawa Tengah, secara virtual, Rabu (7/4/2021).

 

Ditambahkan, dengan adanya media sosial, setiap kegiatan dapat diunggah, baik foto maupun video. Sehingga, orang yang tidak berkecimpung di PKK mengetahui jika kegiatan PKK terhitung banyak. Di sisi lain, dokumentasi kegiatan tersebut juga tidak mudah hilang.

 

“Masih banyak tantangan yang akan kita hadapi pada masa pandemi ini, namun Gerakan PKK tidak boleh berhenti hanya karena pandemi, karena masyarakat memerlukan kehadiran kita. Jangan sampai posyandu terhenti yang berdampak pada stunting yang meledak,” tegasnya.

 

Dalam kesempatan itu, Atikoh juga mengungkapkan jika masalah kekerasan dalam rumah tangga masih menjadi isu sentral saat ini. Pada 2020, kekerasan dalam rumah tangga di Jawa Tengah terlaporkan mencapai 1.161 kasus, dengan berbagai bentuk kekerasan. Di situasi pandemi saat ini, dimana situasi serba sulit maka kekerasan dalam rumah tangga akan membawa dampak yang sangat besar bagi korbannya.

 

Diakui, mungkin banyak korban yang membutuhkan teman bicara, tetapi pandemi telah membatasi ruang gerak mereka untuk mencari pertolongan. Untuk itulah, kader PKK tetap harus memberikan dukungan kepada para korban kekerasan, melalui pemantauan, memberikan ruang untuk mereka bicara/ mengadukan masalahnya.

 

“Menjadi teman bicara korban kekerasan memang bukan hal yang mudah, karena dibutuhkan pengetahuan dan ketrampilan untuk melakukan konseling. Tapi, jangan sampai kader PKK tidak bisa berbuat saat ada yang membutuhkan pendampingan,” kata Atikoh.

 

Selain masalah KDRT, imbuhnya, di masa pandemi ini yang terus menjadi perhatian adalah persoalan ekonomi, karena efeknya kemana-mana. Pemerintah terus berupaya untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi ke arah positif, karena saat ini sampai triwulan ke empat 2020 terjadi kontraksi sebesar -2,65%.

 

Untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, perlu pendampingan terhadap para pelaku usaha mikro, termasuk melalui UP2K-PKK. Salah satu permasalahan yang dihadapi usaha mikro adalah pemasaran, pembiayaan dan manajerial. Permasalahan ini juga seringkali dipicu oleh ketidakmampuan usaha mikro menyusun bisnis plan atau perencanaan bisnis yang baik. Sehingga, mereka tidak paham apakah bisnisnya menguntungkan atau tidak.

 

Mengingat hal itu, pada pertemuan tersebut, peserta akan dibekali bagaimana melakukan identifikasi sekaligus evaluasi terhadap kemampuan UP2K PKK terkait kemampuan bisnis plannya. Sehingga ke depan bisa menjadi aktivitas untuk melakukan pelatihan bisnis plan bagi UP2K-PKK di Jawa Tengah.

 

Atikoh juga mengajak kader PKK untuk terus mendukung UKM dengan menggerakkan pembelian produk-produk pelaku usaha mikro kecil melalui Gerakan Bangga Buatan Indonesia (BBI).

 

“Ayo nglarisi dagangane tangga, nglarisi dagangane kanca. Jangan sekali-kali bangga menggunakan barang impor. Pelaku UKM pun mesti jeli melihat peluang,” tandasnya.

 

Wakil Ketua Pokja I TP PKK Jateng Nawal Arafah Yasin menambahkan, kegiatan tersebut diselenggarakan dengan peserta Tim Penggerak PKK Kabupaten/ Kota, terutama Pokja I, II, dan III. Dengan peningkatan kapasitas tersebut, mereka diharapkan menjadi pelopor di berbagai bidang, khususnya dalam menghadapi permasalahan pandemi Covid-19. Termasuk, dalam pola asuh anak dan remaja dengan cinta dan kasih sayang, pengembangan UP2K, serta bangga menggunakan produk dalam negeri.

 

“Ini sekaligus menggali kreativitas dan potensi sumberdaya tim penggerak dan kader PKK, untuk meningkatkan daya saing. Harapannya, apa yang diperoleh hari ini bisa diteruskan hingga ke tingkat bawah,” tuturnya. (Ul, Diskominfo Jateng)

 

Berita Terkait