Sekda Ajak Kahmi Rawat “Kesejukan”

  • 08 May
  • Prov Jateng
  • No Comments

Semarang – Indonesia merupakan negara yang kaya, baik dari sisi alam, sumber daya manusia, maupun budaya. Kekayaan bangsa itu akan memberikan dampak positif apabila diarahkan dengan baik. Tapi sebaliknya, bisa berdampak buruk jika gagal mengarahkan.

“Kekayaan bangsa jika diarahkan pada hal negatif, maka yang menonjol hanya perbedaan. Sehingga dapat menjadi pemecah bangsa yang memunculkan separatisme,” kata Wakapolda Jateng Brigjen Pol Indrajid SH saat membacakan sambutan Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono pada acara Musyawarah Wilayah X Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (Kahmi), di Gedung Balai Besar Pelelangan Ikan, Sabtu (6/5).

Mengarahkan keberagaman bangsa ke arah yang positif, lanjutnya, semakin dirasakan penting di era globalisasi. Sebab, di samping membawa hal positif terhadap kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan, globalisasi juga memunculkan persaingan yang lebih ketat. Hal itu membuat manusia cenderung semakin individualis.

“Persaingan antarindividu makin meningkat sehingga menyebabkan semakin tingginya disparitas sosial dan ekonomi serta cenderung melemahkan toleransi. Efek negatif lainnya adalah masuknya budaya-budaya yang tidak sesuai dengan budaya Indonesia karena tidak terfilter dengan baik,” jelasnya.

Media sosial, sambung Kapolda, harus diakui memainkan peran penting dalam menyebarkan informasi-informasi global hanya dalam waktu yang sangat singkat. Informasi yang menyebar berpeluang besar menjadi kekuatan untuk memengaruhi orang lain.

“Kalau tidak ada upaya menyaring atau mengatur informasi tersebut, maka kita terbanjiri informasi yang belum jelas. Sehingga akan banyak orang yang kehilangan jatidirinya, yang kemudian dapat menimbulkan konflik,” tegasnya.

Diakui, untuk menghadirkan negara di tengah derasnya arus informasi, pemerintah sudah menerbitkan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Namun, manfaat undang-undang tersebut sangat terbatas, jika dibandingkan kesadaran diri sendiri untuk mewaspadai dan menindaklanjuti informasi yang dapat menimbulkan konflik sosial dalam kehidupan masyarakat.

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Dr Ir Sri Puryono KS MP menambahkan, organisasi seperti Kahmi hendaknya bisa mengambil peran yang berarti untuk terus merawat kesejukan, toleransi, kerukunan dan kebersamaan. Pihaknya sendiri tidak meragukan kiprah Kahmi, karena para anggota Kahmi sudah ditempa banyak pengalaman, nilai-nilai perjuangan dan idealisme.

“Apabila dulu Bapak/Ibu saat menjadi mahasiswa telah disemaikan nilai kebangsaan, yang hingga kini masih tertanam dan bahkan bertumbuh dengan baik, maka saya tambah yakin, dulu, kini dan nanti, Kahmi akan selalu berada pada garda terdepan untuk kebangsaan Indonesia. Saya berharap semangat berjuang untuk rakyat dan bangsa dapat selalu dijaga di mana pun dan sampai kapan pun Kahmi berada,” pinta dia.

Pemerintah, imbuh Sekda, khususnya Pemprov Jateng senantiasa membuka ruang diskusi seluas-luasnya, termasuk bersedia menerima masukan maupun kritik demi kemajuan daerah. Diskusi maupun penyampaian kritik, tidak sekadar mencari kesalahan, tetapi, menunjang solusi pemecahan masalah. Antara lain bagaimana menyelesaikan kemiskinan, pengangguran, infrastruktur, sampai dengan bagaimana cara mengelola toleransi, kebersamaan, dan kerukunan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

 

Penulis : Rt, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

 

Berita Terkait