Sebelum Insentif Dibagi, Banyak Pengajar yang Enggan Didata

  • 15 Apr
  • bidang ikp
  • No Comments

Klaten – Pondok pesantren (Ponpes), TPQ dan Madrasah Diniyah (Madin) selama ini menjadi salah satu tempat menempa generasi bangsa agar memiliki karakter yang baik, berbudi pekerti luhur, berakhlak mulia. Selain itu juga bermoral, beretika, berbudaya, beradab dan berdasarkan falsafah Pancasila. Karenanya, dibutuhkan pengajar yang mumpuni dan memiliki semangat mendidik.

Pentingnya peran pengajar itu pula yang mendasari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bersama wakilnya Taj Yasin Maimoen memberikan insentif kepada para guru Madin, TPQ dan Ponpes mulai 2019.

Saat menyerahkan insentif bagi guru Madin, TPQ dan Ponpes se-Kabupaten Klaten di halaman Pondok Pesantren Al Manshur, Popongan, Wonosari, Senin (15/4/2019), Wagub mengungkapkan, sebagai pengawal pengembangan pendidikan karakter, secara sistematis ilmu yang disampaikan membantu peserta didik memahami nilai-nilai perilaku manusia dalam praktik kehidupan bermasyarakat. Internalisasi nilai-nilai budaya dan karakter pada proses pendidikan, merupakan salah satu upaya mencegah terjadinya degradasi etika dan moral di kalangan remaja. Kemajuan suatu bangsa pun tak lepas dari bagaimana karakter orang, kemampuan inteligensi, keunggulan berpikir warga, serta sinergi para pemimpinnya.

“Pendidikan karakter itu sangat penting, dan hanya diperoleh di lembaga pendidikan keagamaan. Lembaga itu harus diperhatikan. Mengajar anak agar kelak bermanfaat, tidak dengan marah-marah sebagai bagian cara pendidikan karakter di pesantren, TPQ maupun madin,” paparnya.

Gus Yasin, sapaan akrab wagub, menambahkan, selain membangun infrastruktur, bentuk perhatian yang saat ini dilakukan Pemprov Jateng di antaranya memberikan insentif kepada para guru ngaji, serta memberikan beasiswa. Sehingga, anak didik yang dihasilkan berkualitas dan siap menghadapi kondisi dan perubahan apapun di zamannya kelak.

“Tahun ini, ada 702 orang yang menerima. Tetapi, tahun depan jumlahnya mencapai 4.600 orang. Kenapa demikian, karena saat didata banyak yang tidak mau, dianggapnya bohongan,” beber Gus Yasin.

Selain menyerahkan insentif, Gus Yasin juga menyerahkan bantuan Rp50 juta dari Baznas Jateng untuk pengembangan Ponpes Al Manshur. Bantuan diterima pengasuh ponpes tersebut KH Nasrun Minallah, disaksikan pula oleh Pengasuh Ponpes Al Muayyad KH Dian Nafi, Kabid Pontren Kemenag Jateng Nur Abadi, dan undangan lainnya.

Penulis : Sy, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Humas Jateng

Berita Terkait