Sebarkan Virus Antikorupsi dengan Gaya Anak Muda

  • 21 Nov
  • bidang ikp
  • No Comments

Semarang – Penyebaran virus pencegahan korupsi mesti dilakukan dengan gaya anak muda. Sehingga, dapat lebih mengena di kalangan generasi muda.

Hal itu disampaikan Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP dalam Sertifikasi Penyuluh Antikorupsi dari Jalur RPL (Rekognisi Pembelajaran Lampau), di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD), Rabu (21/11). Hadir dalam pembukaan tersebut, Dewan Pengarah Lembaga Sertifikasi Profesi KPK RI Busyro Muqoddas dan Ketua Tim KPK Muhammad Indra Furqon.

Kepada 30 peserta yang terdiri dari aparatur sipil negara, LSM dan aktivis antikorupsi, gubernur meminta mereka menyiapkan mental serta intelektual. Sebab, sebagai penyuluh antikorupsi, mereka akan menerima banyak serangan, khususnya dari kawan sendiri. Ganjar juga mendorong peserta untuk mendeklarasikan gerakan antiangpau.

“Siap-siap, nanti bapak ibu pasti akan dilawan. Kawan-kawan bapak ibu pasti akan banyak yang bilang, halah, dulu sampeyan ketika bekerja juga begitu,” katanya.

Pada acara yang digelar hingga Jumat (23/11), mantan anggota DPR RI ini juga meminta pimpinan KPK selaku narasumber, mengajari peserta untuk menangkis serangan-serangan itu. Termasuk, menyebarkan virus pencegahan korupsi dengan mindset pemuda, karena terbukti cara-cara yang dilakukan pemuda itu sangat kreatif dan efektif.

“Atau bikin kaos tulisannya, saya sudah taubat. Gaya anak muda dalam pencegahan korupsi yang dilakukan anak muda, pasti langsung mak jleb. Kalau cara bapak ibu nanti menyebarkan virus ini dengan cara kuno, ceramah gini, pasti ditinggal. Kita perlu melakukan penyebaran virus pencegahan korupsi ini dengan tertawa,” ungkap alumnus UGM ini.

Ditambahkan, peserta kegiatan sudah memahami dan bisa mengidentifikasi potensi-potensi korupsi. Jika diminta untuk memitigasi, Ganjar yakin ASN sudah hafal di luar kepala, terlebih soal gratifikasi.

“Pertanyaannya, maukah kita kerja lillahi ta’ala. Atau kita juga perlu melahirkan gerakan anti angpau dan kita ajarkan ke anak-anak kita,” katanya.

Sebelum dimulai, Ganjar mengajak peserta melakukan pengakuan dosa di hadapan Busro Muqoddas.

“Pernahkah sampeyan dimintai uang oleh gubernur untuk sebuah jabatan? Kalau ada saya mundur hari ini dari gubernur,” tanya gubernur yang disambut jawaban serempak tidak oleh peserta.

Ketua Tim KPK Muhammad Indra Furqon menyampaikan, sertifikasi penyuluh antikorupsi merupakan kali pertama yang diselenggarakan Pemprov Jateng. Untuk mengikuti penyuluhan tersebut, peserta harus melewati lima tahapan dari pendaftaran online, tes online, pengumuman, pendaftaran sertifikasi, bimtek dan penyiapan berkas.

“Pencegahan korupsi bukan hanya dilakukan KPK. Dalam rangka sertifikasi ini, penyebaran virus pencegahan korupsi harus dilakukan siapapun,” kata Indra.

Dia berharap peserta dapat meningkatkan kepekaan terhadap potensi korupsi. Apalagi kebaikan dan keburukan itu sudah jelas, dan siapapun mengetahui. Indra lantas menyitir ungkapan Buya Hamka untuk dijadikan acuan sikap para peserta dalam pencegahan korupsi.

“Kalau hidup hanya hidup, kera di hutan juga hidup. Kalau kerja hanya kerja, kerbau di sawah juga bekerja. Semoga forum ini bermanfaat,” tandasnya.

Penulis : Ib, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Humas Jateng

Berita Terkait