Sampah pun Akan Diantar Jemput “Online”

  • 05 Dec
  • bidang ikp
  • No Comments

Semarang – “Tidak perlu kekuatan super untuk menjadi pahlawan. Buang sampah pada tempatnya saja sudah cukup.”

Kalimat itu menjadi tagline yang digaungkan Bank Sampah Lestari bersama Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Jawa Tengah, untuk mengubah perilaku masyarakat terhadap sampah. Sebab, kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya masih sangat minim. Apalagi, untuk memilih dan memilahnya.

“Hari ini kita sudah ada produk bank sampah. Kita melihat sampah yang begitu banyak, sehingga ini jadi perhatian kita. Aplikasi bank sampah juga akan kita coba kembangkan dengan Asosiasi Pemuda Maritim Indonesia,” kata Ketua KAMMI Jateng Amin Suryanto kepada Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP saat beraudiensi di Kantor Gubernur, Senin (4/12).

Aplikasi yang dikembangkan nantinya, memberikan layanan seperti aplikasi yang dimiliki transportasi online. Salah satunya fasilitas antar jemput sampah.

Pengurus Bank Sampah Lestari, Wisanggeni menambahkan, sementara ini kegiatan yang dilakukan masih manual. Pihaknya melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah dan mengajak para siswa untuk membawa sampah anorganiknya sepekan sekali sebanyak satu kilogram. Untuk membawa sampah, pihaknya memberikan tas sampah kepada para siswa. Ternyata, ajakan itu membawa perubahan perilaku yang luar biasa.

“Perubahan perilaku di sekolah itu sangat luar biasa, dan kemudian dibawa sampai rumah. Orang tuanya tertular model dari si anak,” tuturnya.

Dari sampah, para siswa mendapat keuntungan finansial. Contohnya ketika mengadakan kegiatan, seperti outbound atau pentas seni, mereka tidak perlu lagi menawarkan proposal untuk mendapatkan sponsor. Sebab hasil tabungan dari sampah sudah cukup besar. Sebulan bisa mencapai Rp 10 juta.

Gubernur Ganjar Pranowo menyambut baik program pengelolaan sampah tersebut. Apalagi, misinya adalah menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk mengubah perilakunya terhadap sampah.

“Mengubah perilaku itu tadi saya cocok. Angel lho mas ngelikke uwong,” ujar orang nomor satu di Jawa Tengah itu.

Diakui, persoalan sampah di tempat pariwisata, khususnya di Jawa Tengah  memerlukan perhatian lebih. Sebab kebersihan objek pariwisata akan membuat pengunjungnya merasa lebih nyaman. Untuk itu, Ganjar meminta agar mereka bisa membantu  pengelolaan sampah di objek-objek wisata, salah satunya di kawasan Dieng.

“Kemarin saya coba kumpulkan antara Wonosobo dengan Banjarnegara untuk membantu pengelolaan destinasi wisata di Dieng. Itu semua ngomongnya sampah. Tapi semua yang disampaikan masalah. Maka, coba dibantu menyelesaikan disitu. Tapi mesti komprehensif. Tidak hanya mengolah saja. Tapi juga memenej, mengubah perilaku,” pintanya.

Ganjar pun memberikan pesan kepada masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan. Daripada sampah dibuang sia-sia, lebih baik ditabung di bank sampah.

 

Penulis : Rt, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

 

 

Berita Terkait