Sambut Lebaran, Pemprov Tekankan 5 Persiapan

  • 25 May
  • bidang ikp
  • No Comments

Semarang – Pemerintah Provinsi Jateng menekankan lima hal yang harus diperhatikan menjelang Lebaran 2018. Kelima hal itu yakni kesiapan sarana transportasi dan infrastruktur jalan, ketersediaan bahan pokok, kewaspadaan cuaca, kesiapsiagaan posko kesehatan, serta aspek keamanan dari berbagai potensi ancaman, termasuk aksi terorisme dan radikslisme.

“Ramadan dan Lebaran terjadi rutin setiap tahun, namun demikian berbagai persiapan harus dilakukan oleh semua pihak. Momen tahunan ini tidak bisa kita hadapi dengan persiapan yang biasa-biasa saja,” ujar Pelaksana Tugas Gubernur Jateng Drs Heru Sudjatmono MSi saat memberi sambutan pada Rapat Koordinasi Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jateng di Grhadhika Bhakti Praja, Jumat (25/5).

Hadir dalam rakor bertema “Peningkatan Kewaspadaan Dini Terhadap Ancaman dan Gangguan Terorisme serta Persiapan Idul Fitri 1439 Hijriah” itu, antara lain Sekda Jateng Dr Ir Sri Puryono KS MP, Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono, Kasdam IV/Diponegoro Brigjen TNI Bakti Agus Fadjar, bupati dan wali kota atau yang mewakili dari 35 kabupaten dan kota se-Jateng, perwakilan Kementerian Hukum dan HAM, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jateng Mudjahirin, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jateng KH Ahmad Daroji, dan instansi terkait lainnya.

Dalam arahannya Plt Gubernur menjelaskan, berbagai langkah telah dilakukan Forkopimda bersama tokoh agama dan masyarakat guna menjaga kondusivitas dan keamanan Jateng, terutama pada momen menjelang Hari Raya Idul Fitri seperti sekarang. Dengan melibatkan 35 kabupaten dan kota, semua bersama-sama memastikan masing-masing daerah aman, kondusif, dan siap menghadapi lebaran dengan segala dinamikanya.

“Berbagai upaya dilakukan dalam menghadapi mobilisasi manusia saat arus mudik dan balik lebaran. Di antaranya menyangkut kesiapan transportasi yang aman dan nyaman, serta ketersediaan sembilan bahan pokok,” katanya.

Mantan Bupati Purbalingga itu menyampaikan, Forkopimda Provinsi Jateng telah sepakat memperkuat komitmen bersama untuk menjaga masyarakat selalu aman dan terhindar dari berbagai ancaman, termasuk aksi terorisme dan radilalisme. Terlebih, negara harus selalu hadir dalam berbagai situasi di semua level dari tingkat atas hingga akar rumput.

Ia berharap rakor tersebut menjadi ajang rembugan dan sarana berkoordinasi dalam rangka menjaga kondusivitas daerah, terutama dalam menghadapi berbagai aksi terorisme serta menghadapi Idul Fitri 1439 Hijriah. Meskipun secara umum situasi wilayah Jateng aman dan kondusif, namun dinamika terus berkembang. Kewaspadaaan dan kesiapsiagaan terhadap tindak terorisme dan radikalisme harus terus ditingkatkan.

“Kita semua berharap terorisme sudah berakhir tetapi kita diingatkan karena ternyata masih terjadi. Maka dari itu kita tidak boleh lengah dan harus meningkatkan kewaspadaan,” terangnya.

Sekda Jateng menyebutkan, terkait kesiapan menjelang Lebaran 2018, ada lima hal yang menjadi perhatian Pemprov Jateng. Yakni kondisi cuaca di wilayah Jateng yang masuk musim kemarau dan ditambah Gunung Merapi “batuk”. Untuk itu, masyarakat di daerah Boyolali, Magelang, dan Klaten dsn sekitarnya meningkatkan kewaspadaan.

Perhatian lainnya menyangkut moda transportasi bagi warga Jateng di berbagai daerah yang akan pulang kampung di Jateng. Pemprov, pemkab dan pemkot telah siap memfasilitasi pemudik dengan sebaik-baiknya. Termasuk kesiapan infrastruktur jalan, baik jalan provinsi maupun kabupaten dan kota, serta tol yang membentang dari Brebes hingga Sragen. Jalan tol terus dipacu karena di beberapa ruas masih bersifat fungsional.

“Tidak ketinggalan masalah kesiapan terminal. Semua terminal bus akan dicek keamanan dan kelayakannya. Ini untuk menjaga keamanan dan kenyamanan bersama. Selain itu juga stasiun kereta api, mohon adanya penjagaan di perlintasan sebidang. Bupati dan walikota mohon ini menjadi perhatian semuanya,” pintanya.

Selain itu juga transportasi laut dan udara. Untuk terminal baru Bandara Ahmad Yani Semarang direncanakan akan beroperasi mulai tanggal 2 Juni 2018. Lonjakan penumpang pada arus mudik dan balik di Bandara Adi Soemarmo Surakarta diperkirakan terjadi lonjakan, sehingga harus ada berbagai upaya antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

Kesiapan lainnya yaitu ketersediaan sembilan bahan pokok sehingga Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di tingkat provinsi dan kabupaten/kota harus diaktifkan. Bulog dan operasi pasar juga disiapkan guna menghadapi lonjakan harga pangan ysng kerap terjadi menjelang lebaran.

Tidak kalah penting adalah pelayanan kesehatan di rumah sakit dan posko-posko kesehatan. Perawat dan tenaga medis yang bertugas sementara tidak boleh cuti karena harus selalu siaga dan siap melayani masyarakat 24 jam.

Sementara itu, Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono mengatakan, kesiapan Lebaran 2018, baik infrastruktur maupun kesiapan ketersediaan sembako, sudah lebih baik dari tahun sebelumnya. Harga bahan pokok pangan hingga saat ini tidak ada kenaikan yang signifikan.

Menurutnya, selain berbagai kesiapan menyambut Lebaran 2018, rakor ini juga membahas beragam potensi yang mengancam keamanan dan kelancaran perayaan lebaran, salah satunya ancaman paham terorisme dan radikalisme.

“Polri tidak bisa sendiri menangani radikalisme dan terorisme. Rakor ini sangat penting dan strategis untuk bersama-sama melaksanakan tugas masing-masing guna meminimalisir aksi-aksi terorisme di wilayah Jateng,” imbuhnya.

Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan penadatanganan nota kesepahaman (MoU) menjaga kondusivitas di Jateng. MoU dilakukan oleh Plt Gubernur Jateng Heru Sudjatmoko MSi, Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono, Kasdam IV/Diponegoro Brigjen TNI Bakti Agus Fadjar, dilanjutkan deklarasi antipaham terorisme dan radikalisme bersama seluruh peserta rakor yang dipimpin oleh Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jateng Mudjahirin

 

Penulis : Mn, Humas Jateng

Editor: Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Humas Jateng

 

Berita Terkait