Saatnya Kembali Ke Akar Budaya Bangsa

  • 31 May
  • Prov Jateng
  • No Comments

 

Semarang – Kebhinekaan dan kebangsaan rakyat Indonesia saat ini terus diuji dengan munculnya konflik sosial dalam kehidupan bermasyarakat. Karenanya, umat beragama di Indonesia perlu mempererat rasa persatuan dan kekeluargaan agar dapat menjaga kedamaian dan kerukunan. 

Hal tersebut disampaikan Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP dalam sambutannya yang dibacakan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Dr Ir Sri Puryono KS MP pada Perayaan Waisak 2561 BE/ 2017 oleh Asosiasi Buddhist Center Indonesia Cabang Semarang Jawa Tengah di Vihara Mahavira Graha Semarang, Selasa (30/5) malam. Perayaan Waisak di tahun ini diharapkan menjadi momentum persatuan bangsa yang multikultural.

“Peringatan Waisak pada tahun ini mengisyaratkan kepada kita semua untuk senantiasa mempererat rasa persaudaraan dan kekeluargaan. Itulah ikatan yang sangat penting, tidak hanya bagi umat Buddha tapi bagi kita semua umat beragama dalam menjalani kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara,” katanya.

Ganjar juga mengingatkan pentingnya sikap toleransi, persaudaraan, persahabatan yang baik dengan umat agama lain agar mendukung iklim kondusif keamanan dan kenyamanan di Jawa Tengah. Untuk itu masyarakat dituntut selalu melakukan introspeksi dan evaluasi diri terhadap kadar ketaatan dalam menjalankan ibadah agama, agar lebih optimal sesuai dengan tuntunan dan kaidah agama masing-masing.

Gubernur menilai umat beragama di Jawa Tengah sudah mampu mewujudkan implementasi Tri Kerukunan Umat Beragama, yaitu rukun intern umat seagama, rukun antar umat beragama, dan rukun antara umat beragama dengan pemerintah. Sehingga dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara semua bisa bergandeng tangan dan bahu-membahu untuk bersama-sama berkarya dalam mendukung kemajuan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.

“Saatnya kembali ke akar budaya bangsa. Nenek moyang kita tidak hanya meninggalkan warisan budaya fisik tapi juga moral. Momentum Waisak ini tidak hanya mengembalikan kesadaran nilai-nilai spiritual namun juga nilai nasionalisme,” ujarnya.

Perayaan Waisak 2561 BE/2017 tersebut tidak hanya dihadiri oleh tokoh lintas agama namun juga dihadiri oleh mantan Gubernur Jawa Tengah Ali Mufidz dan Ketua Buddhist Xiamen China Biksu Ze Wu.

 

Reporter : Kh, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Berita Terkait