RSJD dr Amino GondoHutomo Wujudkan Yankes Tanpa Dinding

  • 08 May
  • bidang ikp
  • No Comments

Semarang – Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) dr Amino Gondohutomo terus berupaya mewujudkan pelayanan kesehatan tanpa dinding, yakni tidak ada sekat antara pasien gangguan jiwa dengan pasien non jiwa. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mendirikan Gedung Pelayanan Komprehensif yang diresmikan Plt Gubernur Jawa Tengah Drs H Heru Sudjatmoko, Selasa (8/5).

Direktur RSJD dr Amino Gondohutomo dr Sri Widyayati SpPK MKes mengatakan, gedung tersebut digunakan untuk menambah fasilitas pelayanan kesehatan bagi pasien pasien umum dan pelayanan gangguan jiwa ringan. Pasalnya, selama ini RSJD lebih banyak menangani pasien dengan gangguan jiwa berat. Masyarakat masih enggan mempercayakan penanganan pasien gangguan jiwa ringan kepada pihak RSJD. Padahal menurut WHO satu dari empat orang berpotensi mengalami gangguan jiwa ringan atau sekitar 25 persen, bahkan untuk anak-anak pelajar SMP-SMA potensi terkena gangguan jiwa ringan lebih tinggi sekitar 30 persen.

“Ini merupakan PR kita bersama untuk ke depannya agar bisa memberikan pelayanan kesehatan tanpa dinding. Jadi tidak dibeda-bedakan dan harus bersatu padu dengan pelayanan spesialistik yang lain,” katanya.

Widyayati menerangkan pembangunan Gedung Pelayanan Komprehensif itu awalnya untuk pemenuhan kebutuhan pelayanan nonjiwa bagi orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), karena sulitnya merujuk pasien gangguan jiwa dengan dual diagnosis pelayanan atau RS umum. Gedung tersebut dibangun dengan menggunakan dana dari APBD Provinsi Jawa Tengah secara bertahap sejak 2015-2018.

Tahap pertama pembangunan struktur bangunan lima lantai dari APBD 2015 sebesar Rp10,185 miliar, tahap kedua (APBD 2016), pembangunan lantai satu sampai dengan lima sesuai DED dengan total angggaran Rp15,874 miliar, tahap ketiga (APBD 2017) sebesar Rp17,731 miliar untuk finishing gedung dan interior lantai satu sampai dengan lantai empat. Tahap keempat (APBD 2018) pembangunan kamar bedah, ICU, PICU, NICU di lantai lima dengan anggaran Rp10,237 miliar.

“Lantai satu diperuntukan untuk pelayanan poliklinik rawat jalan komprehensif pasien jiwa dan nonjiwa, klinik psikogeriatri untuk para orang tua yang mengalami gangguan jiwa, klinik-klinik gangguan jiwa ringan, klinik syaraf, dan masih banyak lagi. Lantai dua untuk instalansi rekam medis, kamar bersalin, ruang nifas,dan ruang bayi, sedangkan lantai tiga dan empat untuk ruang rawat inap dengan kapasitas 30 tempat tidur terdiri dari kelas rawat VIP, kelas satu, dan kelas dua,” terangnya.

Plt Gubernur Heru Sudjatmoko menyambut baik pembangunan Gedung Pelayanan Komprehensif. Menurutnya, RSJD dr Amino Gondohutomo memiliki konsep pemikiran yang harus didukung dan difasilitasi pemerintah, karena rumah sakit itu mengintegrasikan antara pelayanan kejiwaan dengan nonjiwa secara komprehensif.

Namun Heru juga mengingatkan agar RSJD dr Amino Gondohutomo menonjolkan konsentrasinya untuk pelayanan kejiwaan meski juga pelayanan nonjiwa tetap diperkuat. Karenanya perlu ada perlu ada komunikasi yang baik antar dokter gangguan jiwa dengan dokter penyakit fisik agar satu dengan yang lain saling mengait.

“Ketika pemerintah menekankan kekhususan rumah sakit umum maupun rumah sakit jiwa, itu harapannya supaya masing-masing punya konsentrasi. Tetapi saya pikir tidak salah ketika dua masalah ini didekatkan, supaya penanganannya bisa lebih mudah satu dengan yang lain, atau bahkan diintegrasikan. Tidak hanya dalam bentuk sistem tetapi juga pada tempat pelayanannya,” pungkasnya.

Penulis : Kh, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Humas Jateng

Berita Terkait