Riset Jangan Hanya Penuhi Kredit Poin

  • 14 Aug
  • Prov Jateng
  • No Comments

Surakarta – Persoalan kelangkaan garam yang terjadi beberapa waktu terakhir tidak hanya memeroleh sorotan masyarakat. Namun juga menyita perhatian akademisi.

Melalui acara Lokakarya Akademik dan Kelembagaan Departemen Sumberdaya Akuatik Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Diponegoro yang digelar di The Alana Hotel, Minggu (13/8), sejumlah akademisi FPIK berdiskusi untuk memberikan sumbangsih saran bagi pemerintah dalam rangka mengatasi kelangkaan garam.

Dosen Departemen Sumberdaya Akuatik Prof Dr Ir Supriharyono menjelaskan, perlu pemetaan secara ilmiah daerah-daerah yang potensial untuk produksi garam, khususnya garam industri. Sebab, kualitas air sangat memengaruhi proses produksi garam.

“Misalnya garam dibuat di Madura mungkin karena Madura cuacanya cocok untuk produksi garam. Ternyata di Rembang pun bisa untuk produksi garam. Tapi di daerah lain belum tentu bisa untuk produksi garam. Sehingga sumbangsih kita adalah science selection pabrik-pabrik garam industri,” terangnya.

Supriharyono menambahkan saat ini ada mahasiswa doktoral FPIK yang meneliti tentang produksi garam sebagai salah satu sumberdaya akuatik. Hasil penelitian tersebut diharapkan dapat memberikan sumbangsih kepada pemerintah untuk menyelesaikan persoalan kelangkaan garam.

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Dr Ir Sri Puryono KS MP mengapresiasi langkah perguruan tinggi yang berupaya membantu pemerintah dalam menemukan solusi permasalahan kelangkaan garam melalui hasil-hasil penelitian yang mereka lakukan.

Ketua Forum Sekretaris Daerah Seluruh Indonesia (Forsesdasi) itu mendorong perguruan tinggi untuk menyelenggarakan bedah riset tematik. Menurutnya, bedah riset itu merupakan bukti bahwa perguruan tinggi serius melaksanakan tri dharma perguruan tinggi bagi masyarakat.

“Hasi-hasil riset harus bisa dihilirisasi. Jangan hanya memenuhi kredit poin saja. Tapi benar-benar bisa diimplementasikan dan bermanfaat untuk masyarakat. Perguruan tinggi harus proaktif menjawab persoalan aktual saat ini. Misalnya saja kelangkaan garam.  Masa Indonesia negara yang dua pertiganya laut tapi kita tidak mengatasinya. Monggo dari FPIK untuk menyelenggarakan bedah riset, misalnya tema dalam rangka menyambut 72 tahun Indonesia merdeka,” pungkasnya.

 

Penulis : Ar, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

 

Berita Terkait