Rencanakan “Underpass” Atasi Kemacetan Karangsawah

  • 20 Jul
  • Prov Jateng
  • No Comments

Brebes – Pemerintah akan membangun underpass pada perlintasan KA sebidang di Karangsawah Kecamatan Tonjong Kabupaten Brebes. Pembangunan jalan tersebut diharapkan dapat mengatasi kemacetan yang sering terjadi.

Kepala Satuan Kerja Wilayah Pantura Barat Balai Pelaksana Jalan Nasional VII Aidil Fikri saat mendampingi Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP meninjau perlintasan tersebut, Kamis (20/7) mengatakan proyek underpass itu diestimasi menelan anggaran Rp 94 miliar. Pengerjaam jalan tersebut membutuhkan lahan 4.246 m2 yang pembebasannya diperkirakan menghabiskan biaya Rp 2,48 miliar.

Aidil menjelaskan proyek underpass Karangsawah merupakan penanganan jangka pendek untuk mengurangi kemacetan di jalan nasional ruas jalan Prupuk-Bts Kabupaten Tegal/ Banyumas. Solusi jangka panjangnya akan dilakukan relokasi jalan Ciregol yang anggarannya jauh lebih besar kurang lebih Rp 157,5 miliar dengan kebutuhan lahan mencapai 92,802 m2.

Underpass ini merupakan penanganan jangka pendek yang bisa dikerjakan dalam satu tahun anggaran. Kalau yang jangka panjangnya membutuhkan waktu lama bisa dua tahun anggaran,” katanya.

Aidil mengatakan pembangunan underpass untuk mengurai kemacetan yang sering terjadi di perlintasan tersebut karena padatnya jadwal kereta api dan meningkatnya volume kendaraan. Sehingga jika underpass selesai dibangun akan memudahkan pengguna jalan melewati perlintasan KA.

Sementara itu, Gubernur Ganjar mengatakan akan mendorong pembangunan underpass tersebut agar dapat segera terealisasi agar pada lebaran tahun depan dapat digunakan untuk mengurai kemacetan di jalur tengah. Percepatan pembangunan dapat dikejar jika masyarakat mendukung dengan merelakan lahannya.

“Ini mungkin jauh lebih pendek dan lebih cepet. Nah ini akan kita coba dorong,” katanya.

Sementara itu, untuk relokasi jalur Ciregol, Ganjar mengatakan tidak hanya tugas dari Bina Marga saja namun juga tugas dari PSDA yang berkewajiban meluruskan sungai-sungai di Ciregol. Sebab, sudah ada yang memakan badan jalan dan bahkan ada yang berpotensi memakan jalur rel KA.

Relokasi jalur Ciregol, diperlukan karena jalur tersebut terdapat empat titik longsor yang membahayakan pengguna jalan. Sehingga jalan harus dipindah ke lokasi yang lebih aman. Sementara perlintasan KA Karangsawah merupakan exiting jalur Ciregol.

“Ini tidak hanya kerjaannya dari kawan-kawan Bina Marga, tapi juga dari PSDA karena juga harus meluruskan sungai-sungai di Ciregol yang sudah banyak makan badan jalan. Bahkan yang punya potensi nyodok rel kereta api,” ujar mantan anggota DPR RI ini.

Selain meninjau perlintasan KA Karangsawah, Ganjar sebelumnya juga meninjau flyover Kretek di Bumiayu Brebes. Dari tinjauannya jembatan bayle yang digunakan untuk menyambung flyover selama arus mudik lebaran sudah dilepas dan penyelesaian flyover sudah mulai dikebut. Kontraktor menargetkan pada akhir Agustus nanti flyover tersebut akan sudah tersambung dan digunakan oleh masyarakat.

 

Reporter : Kh, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

 

Berita Terkait