Rakyat Santun, Negara Damai

  • 24 Dec
  • bidang ikp
  • No Comments

Pekalongan – Ribuan warga nahdliyin dari berbagai daerah di Jateng dan penjuru nusantara, serta para ulama dan sejumlah tokoh nasional berbaur di Gedung Kanzus Salawat, Kota Pekalongan, dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, Minggu (24/12).

Sejumlah tokoh turut hadir dalam acara tahunan tersebut, antara lain mantan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, Gubernur JawabTengah H Ganjar Pranowo SH MIP, Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono, Pangdam IV/Diponegoro Mayjen Wuryanto, serta dua putra SBY, Agus Harimurti Yudhoyono dan Edhie Baskoro Yudhoyono.

Acara bernuansa merah-putih tersebut diawali dengan menyanyikan lagi Indonesia Raya dan pembacaan Pancasila secara bersama-sama, kemudian dilanjutkan dengan tawasul oleh Habib M Luthfi bin Ali bin Yahya.

Dalam sambutannya, Mantan Presiden RI SBY  menjelaskan, setiap peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, semua umat Islam diharapkan dapat meneladani kepribadian, kepemimpinan, dan perjuangan Rasulullah, yang telah mengubah jalan dari zaman kegelapan ke masa yang dipenuhi cahaya iman dan Islam.

“Nabi Muhammad adalah pemimpin dunia, pemimpin Agung yang sukses dalam menjalankan dakwah dan memimpin bangsa dan negara pada zamannya. Diharapkan semua meneladani beliau agar umat Islam di seluruh dunia, termasuk Indonesia yang kita cintai ini sukses di masa depan,” terangnya.

Dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, rakyat selalu berharap Tanah Airnya damai, negara dan pemerintahan adil, serta rakyat sejahtera. Menurutnya, Indonesia dapat dikatakan damai apabila negara ini aman, rukun, bersatu, toleran, saling menyayangi, saling menghormati, serta santun satu sama dengan yang lain.

“Negara dan pemerintah dikatakan adil apabila pemimpin mampu menyatukan semua rakyatnya tanpa kecuali atau tidak memisah-misahkan. Kemudian rakyat sejahtera jika taraf hidupnya semakin baik, sejahtera lahir dan batin,” kata SBY.

Untuk mewujudkan cita-cita dan harapan bangsa Indonesia, lanjut dia, rakyat harus hidup rukun dan menjaga persatuan. Pemimpinnya pun menunjukkan arah atau memimpin dengan baik dan benar, baik pemimpin dari tingkat puncak hingga paling depan.

“Yang tidak kalah penting adalah semua elemen bangsa, termasuk yang hadir di tempat ini bekerja dan berjuang untuk kemajuan bangsa,” imbuhnya.

SBY meminta semua elemen melangkah dan bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan bangsa. Meneladani kepemimpinan Rosulullah yang melindungi dan mengayomi. Selain itu juga pemimpin yang gigih dalam berjuang menghadapi perlawanan, ancaman, selalu bersabar, tegar, tabah, tidak patah semangat, pantang menyerah dan mengatasi perlawanan dari siapapun hingga sukses mencapai tujuan.

Selain itu ada empat sifat yang luar biasa dan amat baik yang patut diteladani dan dicontoh, tidak hanya umat Islam tapi semua manusia. Yakni, sidiq (benar), amanah (bisa dipercaya), tabligh (menyampaikan dengan apa adanya dalam berdakwah, tidak ditambah atau dikurangi, tidak ada fitnah, ujaran kebencian, dan sifat buruk lainnya), serta fathonah (cerdas).

Senada disampaikan Gubernur Jateng H Ganjar Pranowo SH MIP. Menurutnya,  peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Kanzus Salawat Kota Pekalongan memberikan suasana damai dan tenteram bagi Jateng. Beragan suku dan ras hadir dan berkumpul dan berdoa bersama-sama dengan khusyuk dan lancar.

“Saya senang sekali dengan suasana seperti ini, Jateng benar-benar terasa adem dan ayem. Meskipun cuaca hari ini sangat panas tapi kegiatan ini mendinginkan hati kita semua. Mudah-mudahan acara seperti ini semakin mempererat silaturahmi,” katanya.

Pangdam IV/ Diponegoro Mayjen Wuryanto menambahkan kegiatan di Kanzus Shalawat itu merupakan puncak peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Sebelumnya, serangkaian kegiatan juga diselenggarakan seperti kirab Merah-Putih dan Ikrar Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Dalam sambutannya, Pangdam mengapresiasi kegiatan tahunan tersebut, terlebih sebagian besar peserta yang hadir adalah anak muda dari berbagai daerah. Semua berkumpul mengumandangkan shalawat, tasbih, dan memuji kebesaran Allah. Jika keadaan ini terus dilaksanakan maka apa yang dikhawatirkan dan menjadi persoalan bangsa akan terselesaikan.

“Sekitar 90 persen yang hadir adalah anak-anak muda, para santri muda. Ini luar biasa, di saat banyak orang sedang merencanakan untuk berpesta, rekreasi, bergembira, berlibur, tetapi di tempat yang baik ini di Kota Pekalongan semua bersama-sama mengumandangkan salawat, tasbih, dan memuji kebesaran Allah,” bebernya.

 

Penulis : Mn, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Humas Jateng

Berita Terkait