Raih Beasiswa di Jepang, Guru Honorer Ditawari Ganjar Ngajar di SMK Jateng

  • 10 Nov
  • bidang ikp
  • No Comments

Toyota – Dalam lawatannya ke Jepang Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bertemu dengan perkumpulan WNI di Kota Toyota, Sabtu (10/11). Salah satu yang menarik perhatian Ganjar, di antara mereka ternyata ada seorang guru honorer yang saat ini tengah menyelesaikan studinya di Jepang.

Pertemuan di Toyota Industrial & Cultural Center itu diikuti ratusan WNI beragama profesi di Jepang, khususnya pekerja dan pelajar di Kota Toyota. Perbincangan berlangsung santai dan hangat. Setelah mendengar curhatan beberapa pekerja, Ganjar tergelitik dengan lelaki yang mengajak istri dan dua anak.

“Namanya Mas Irwan, guru honorer di SMAN 1 Ambarawa ngajar bahasa Jepang,” katanya.

Ganjar menceritakan pembicaraannya dengan pria tersebut. Irwan mengaku selalu bermimpi untuk memperdalam Bahasa Jepang di tanah asalnya. Dan mimpi itu terwujud dengan beasiswa yang didapatnya.

Namun, kata gubernur, ada hal yang masih mengganjal di hati Irwan, yaitu apakah nanti setelah dia menyelesaikan studinya di Jepang masih tetap bisa menjadi guru? Mendengar hal itu, Ganjar langsung memastikan jika jabatannya sebagai guru bahasa Jepang akan tetap dia miliki.

“Saya undang dia untuk pulang ke Jawa Tengah, kalau sudah lulus lapor saya. Pertanyaannya simple, pak apakah kalau pulang saya masih bisa mengajar? Saya pastikan jawab iya, nanti ngajar di SMK Jateng,” katanya.

SMK yang disebut Ganjar itu merupakan sekolah unggulan yang dikelola langsung oleh Pemprov Jateng. Dibuka sejak Juni 2014, sekolah itu dikhususkan untuk siswa berprestasi dari kalangan tidak mampu secara perekonomian. Bahkan beberapakali siswanya memuncaki Ujian Nasional se Jateng.

Selain prestasi yang bagus, siswa di sekolah ini juga selalu menjadi rebutan sejumlah perusahaan. Bukan para siswa yang mencari pekerjaan, namun justru pimpinan perusahaan-perusahaan besar di Jateng yang berebut tenaga kerja berkualitas.

“Nanti ngajar di SMK Jateng ngajar bahasa Jepang. Agar nanti lulusan SMK Jateng bisa ke sini,” ujarnya.

Karena itu, Ganjar menegaskan agar Irwan tak usah gundah, terlebih dia di Jepang memboyong keluarganya. Kepada hadirin, sambil berseloroh Ganjar memperkenalkan istri dan anak-anaknya Irwan.

“Dia di sini bawa anak-anaknya, yang pertama namanya Kenjiro, yang kedua Kentaro. Nah kalau ibunya namanya Kitaro. Jadi waduh luar biasa. Ternyata dengan prestasi yang luar biasa bisa sampai ke Jepang. Sukses ya mas,” katanya.

Selain Irwan, beberapa pemagang dan pelajar hadir juga berbagi pengalamannya sejak berjuang mengikuti seleksi hingga menjalani kehidupan di Jepang. Zainal Arifin (23) salah satunya yang telah dua tahun di tanah sakura. Dia warga Karangawen, Kabupaten Demak. Kepada Ganjar, Arifin mengatakan harus mengikuti seleksi tujuh kali hingga akhirnya lolos magang di Jepang.

“Alhamdulillah sekarang bisa menerima penghasilan sebulan 140 ribu Yen atau sekitar Rp19 juta perbulan,” ungkapnya yang ingin membuka bengkel motor dan mobil, kelak setelah menyelesaikan magangnya. Saat ini dia magang di Pabrik Meiwa Kougyou membuat mesin produksi di provinsi Aichiken.

Selain Arifin ada Nur Faizah. Dia warga Kabupaten Tegal yang telah satu tahun magang di Jepang. Berbeda dengan rekannya yang ingin buka bengkel, usai menyelesaikan program magangnya pada 2021 kelak, Nur ingin mendirikan panti lansia.

“Tapi masih bingung merealisasikannya. Saya senang bisa bertemu pak Ganjar dan bisa ngomong langsung mengungkapkan impian saya itu. Semoga bapak men-support semangat buat kami,” katanya. (Prov Jateng)

Berita Terkait