PWRI Peduli 3 Generasi, Bantu Pemerintah

  • 02 Aug
  • Prov Jateng
  • No Comments

Semarang – Usia senja tidak melunturkan tekad para lanjut usia (lansia) yang tergabung dalam Persatuan Wredatama Republik Indonesia  (PWRI) Jawa Tengah untuk mengabdi pada negara. Mereka berkomitmen membantu pemerintah daerah menggalakkan sosialisasi pilar kebangsaan, anti radikalisme, dan anti narkoba di tengah masyarakat. Sehingga generasi muda mampu sepenuhnya melanjutkan perjuangan para pahlawan pada masa mendatang.

“Kami siap membantu pemerintah provinsi maupun pemerintah kabupaten/ kota se-Jawa Tengah melalui program PWRI peduli tiga generasi. Yaitu generasi usia dini, generasi remaja muda, dan generasi lansia. Termasuk sosialisasi tentang pilar-pilar kebangsaan karena anggota PWRI ini masa bakti  25-40 tahun. Juga sosialisasi tentang bahaya narkotika dan ekstrimisme,” terang Ketua PWRI Jawa Tengah Drs Hendro Martojo MM saat mengikuti Pelantikan dan Pengukuhan Pengurus PWRI Jawa Tengah Periode 2017-2022 di Grhadhika Bhakti Praja, Selasa (1/8).

Hendro menegaskan, PWRI tetap memiliki semangat pengabdian, meski jumlah anggotanya tidak terlalu banyak. Lansia yang memilih bergabung sebagai anggota PWRI pun hanya sekitar 20 persen dari keseluruhan pensiunan PNS di Jawa Tengah.

“Di Jawa Tengah, di kabupaten/ kota, paling tidak satu bulan pegawai negeri yang pensiun ada sekitar 30 sampai 50 orang.  Satu tahun ada sekitar 600 orang. Dari jumlah tersebut yang menjadi anggota PWRI baru 20 persennya,” bebernya.

Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP yang hadir melantik pengurus baru PWRI Jateng, mengapresiasi tekad mereka untuk membantu pemerintah mengatasi permasalahan masyarakat, khususnya menyangkut ancaman ideologi negeri.

“Antinarkoba, deradikalisasi yang tadi disampaikan, saya salut benar ketika Bapak/ Ibu masih sanggup menceritakan kembali kepada generasi muda. Saya yakin kalau Bapak/Ibu PWRI ini di kampung sangat dipercaya warga,” pujinya.

Alumnus UGM itu mendorong anggota PWRI aktif berorganisasi. Sebab, berorganisasi akan mencegah kepikunan pada diri lansia.

“Saya mendeklarasikan bareng-bareng antara Jateng, Yogyakarta, dan Jakarta gerakan yang namanya ‘Jangan Maklum dengan Pikun’ karena pikun bisa dicegah. Agar tidak pikun itu ternyata harus aktif berorganisasi. Ikut kumpulan biar senang. Kalau kebetulan sedang sendiri bisa mengisi TTS,” jelasnya.

 

Penulis : Ar, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Berita Terkait