PWRI Bukan Organisasi “Tenguk-Tenguk”

  • 26 Apr
  • Prov Jateng
  • No Comments

Semarang – Jangan dikira setelah memasuki usia lanjut, manusia tidak bisa berkreasi. Justru pada usia tersebut mereka lebih bersemangat untuk berkarya dan mengabdi bagi negara. Setidaknya, di lingkup terdekat tempat tinggal.

Itu pula yang dilakukan para pengurus dan anggota Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI). Saat menghadiri Musyawarah PWRI Provinsi Jawa Tengah XII Tahun 2017 di Pesona Hotel, Selasa (26/4), Ketua Umum PWRI Pusat Prof Haryono Suyono MA PhD menegaskan usia senja tidak melunturkan semangat mereka untuk terus beraktivitas.

“PWRI bukan suatu organisasi yang cuma tenguk-tenguk di pusat, tetapi PWRI dekat dengan masyarakat. Sekali kita menjadi abdi masyarakat sampai akhir hayat pun tetap abdi masyarakat di daerahnya masing-masing,” tegas pria berusia 79 tahun itu.

Haryono mencontohkan, anggota PWRI dapat berperan aktif sebagai ketua RT/ RW atau menjadi pimpinan masjid di lingkungan tempat tinggal mereka. Diya juga mengapresiasi langkah PWRI Kabupaten Malang dan Pacitan karena memberikan tabungan kepada anak yatim piatu.

“Di Jawa Timur kami melakukan percobaan di beberapa kabupaten, seperti Malang dan Pacitan, dimana pensiunan memberikan tabungan kepada anak yatim piatu atau anak keluarga miskin agar mereka terbiasa menabung. Anak yatim piatu diberikan tabungan dengan isian sekitar Rp 50 ribu. Ternyata pancingan berupa sumbangan Rl 50 ribu yang diberikan oleh para pensiunan bisa merangsang kebiasaan menabung,” bebernya.

Senada dengan Haryono, Wakil Gubernur Jawa Tengah Drs H Heru Sudjatmoko MSi memuji langkah positif yang dilakukan oleh anggota PWRI sebagai wujud pengabdian pada tanah air. Menurutnya, PWRI mampu menyejukkan Jawa Tengah karena mereka turut merekatkan persatuan bangsa. Heru berharap, PWRI mewaspadai gerakan radikalisme yang ada di tengah masyarakat agar keutuhan NKRI tetap terjaga.

“Peran para pengurus dan anggota PWRI sangat positif. Alhamdulillah kita tetap bersatu, tetapi aliran radikalisme harus selalu kita waspadai. PWRI menjadi bagian penting untuk merekatkan persatuan bangsa ini,” ujarnya.
Penulis : Ar, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

 

Berita Terkait