“Putra Mboten Disayang, Mangke Golek Sayang Pil Koplo…”

  • 04 Feb
  • bidang ikp
  • No Comments

Semarang – Beberapa kasus kekerasan yang dilakukan oleh para pelajar akhir-akhir ini, membuat Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP prihatin. Salah satunya adalah kasus pemukulan siswa pada seorang guru yang berujung pada kematian guru di Sampang Madura.

Saat menghadiri Pengajian Umum Mar’ah Sholihah di Masjid Baiturrahman, Sabtu (3/2), Ganjar juga mengungkapkan kasus sebelumnya di Semarang, di mana dua siswa SMK merampok dan membunuh sopir taksi online, alasannya untuk membayar SPP. Padahal, biaya SPP SMK di Kota Semarang sudah dibebaskan.

Selain kekerasan yang dilakukan para pelajar, ayah satu putera itu khawatir pula dengan maraknya peredaran narkoba yang semakin luas. Tidak hanya menjangkau golongan masyarakat tertentu, namun siapapun menjadi sasaran peredarannya.

Narkotika sakniki mlebet dhateng pundi mawon. Pelajar wonten, PNS wonten, TNI/ Polri wonten. Kula niku ajrih, siswa kalih (SMK di Semarang pelaku pembunuhan sopir taksi online) niki marai ora bisa turu. Nganti mateni sopir taksi, njupuk duite. Niki ajeng dingge napa sing alesane dingge bayar SPP. Kula niku deg-degan, mengko aja-aja dinggo narkoba, miras,” tutur gubernur.

Penyebab semua kejadian itu, lanjut dia, bisa bermula dari penggunaan smartphone yang tidak difilter dengan baik. Melihat fakta-fakta menyeramkan yang ada, Ganjar mengajak para orangtua untuk lebih memperhatikan anak-anaknya.

Kula mung ajeng titip dumateng Ibu Bapak sedanten. Amargi sing dhateng njawi sereme (seramnya) kados ngaten. Nek kita sedanten mboten rukun, putrane mboten digendong, mboten ditunggoni, mboten disayang-sayang, mangke golek sayange dhateng njawi. Sayange kalih pil koplo, narkoba, miras,” tandasnya mengingatkan.

 

Penulis : Rt, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Humas Jateng

Berita Terkait