Punya Jaminan Kesehatan Tak Berarti Abaikan Kesehatan

  • 14 Sep
  • bidang ikp
  • No Comments

Semarang – Jaminan maupun asuransi kesehatan diminta tak membuah masyarakat mengabaikan kesehatannya. Meski sudah memiliki asuransi kesehatan, mereka tetap mesti menjaga kesehatannya.

“Semua berpikir karena kalau saya sakit sudah dijamin. Itu keliru. Yang perlu dipikirkan sekarang adalah saya jangan sampai sakit,” tegas Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP saat menghadiri Launching Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Semarang Selatan (Germas Semsel) di Stadion Tri Lomba Juang, Jumat (14/9).

Orang nomor satu di Jawa Tengah itu menambahkan, Germas semestinya menjadi gaya hidup, di mana masyarakat seharusnya membiasakan pola hidup bersih dan sehat. Seperti, menjaga kebersihan lingkungan, mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang, dan rutin berolahraga. Sehingga kualitas kesehatan masyarakat pun semakin baik.

Ganjar juga mengingatkan masyarakat agar tidak lupa mencuci tangan dengan sabun sebelum makan maupun setelah buang air besar/ kecil. Meski sederhana, mencuci tangan memiliki dampak positif yang signifikan terhadap kesehatan.

“Germas dijadikan politik kesehatan dari sisi hulu. Pola hidup sehat seperti olahraga, makan makanan bergizi, lingkungan bersih kalau kita bisa menggerakkan ini setiap saat bisa mencegah warga dari sakit. Kualitas kesehatan kita akan meningkat,” ujarnya.

Alumnus UGM itu mencontohkan, Pemprov Jateng membuat gerakan Jumat bersih usai berolahraga bersama. Dia berharap, gerakan Jumat bersih itu dapat menjadi tradisi positif yang ditiru oleh masyarakat.

“Kami di provinsi menggalang gerakan ramai-ramai setiap hari Jumat setelah olahraga, kita resik-resik. Mudah-mudahan ini menjadi tradisi,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Komisi D DPRD Kota Semarang Dr H Anang Budi Utomo SPd SMn MPd menambahkan, tren penyakit tidak menular sebagai penyebab kematian beberapa tahun terakhir terakhir ini bertambah. Pada 1990, kematian akibat penyakit tidak menular sebesar 37 persen. Satu dekade kematian akibat penyakit tidak menular meningkat menjadi 49 persen.

“Kemudian pada tahun 2010, kita lihat justru angka kematian hampir 53 persen karena penyakit tidak menular. Hal ini disebabkan kita malas bergerak. Setiap hari mestinya orang bergerak setara jalan kaki tiga kilometer,” terangnya.

Anang menambahkan, kebiasaan masyarakat kota yang gemar mengonsumsi makanan cepat saji dan jarang berolahraga, bisa menjadi bibit-bibit penyakit tidak menular, seperti kolesterol berlebih yang berdampak pada beberapa penyakit. Karenanya, masyarakat harus lebih sadar untuk melakukan gerakan hidup sehat.

“Maka di Semarang Selatan ini dimulai dari aktivitas fisik setiap hari, makan buah dan sayur, cek kesehatan minimal enam bulan sekali. Untuk menyasar bayi, berikan ASI eksklusif,” tandasnya.

 

Penulis : Ar, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Humas Jateng

Berita Terkait