Pulang dari Arab, Ganjar Langsung Tinjau Lokasi Banjir

  • 04 Dec
  • bidang ikp
  • No Comments

Semarang – Musibah banjir dan rob yang melanda Kota Semarang mendapat perhatian serius Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Usai pulang dari Jeddah Arab Saudi mengikuti kegiatan pameran industri kreatif dan pariwisata asal Jateng, pada Selasa (4/12) siang, Ganjar langsung berkeliling untuk meninjau lokasi-lokasi yang tergenang banjir dan rob di Kota Semarang.

Setibanya di Bandara Ahmad Yani Semarang pada pukul 13.00 WIB, Ganjar langsung disambut Kepala BPBD Jateng, Sarwa Pramana dan berkeliling mengecek kondisi banjir yang memang menggenangi Kota Semarang sejak Senin (3/12) kemarin. Pertama, Ganjar dan rombongan mengunjungi warga di Kampung Purwosari Kelurahan Tambakrejo Kecamatan Gayamsari. Di sana, ia melihat rumah-rumah warga yang tergenang dan berdialog dengan warga.

“Sudah dua hari pak, air masuk sampai rumah,” kata Wiwin (48), salah satu warga yang langsung wadul pada gubernurnya itu.

Wiwin juga memperlihatkan kepada Ganjar dapur umum yang sengaja dibuat untuk mempersiapkan konsumsi warga.

“Ada dua RW pak yang terdampak, ratusan warga tidak dapat bekerja dan beraktivitas seperti biasa karena banjir ini. Kami masak untuk warga, makanan dari bantuan kecamatan dan BPBD,” tambahnya.

Meski dalam kondisi bencana, namun Ganjar tidak ingin membuat warga sedih. Sesekali, ia melempar candaan dan membuat warga tertawa.

Nek nggoreng aja nganti gosong lho (kalau menggoreng jangan sampai gosong ya),” canda Ganjar saat melihat ibu-ibu paruh baya yang sedang menggoreng telur.

Bahkan, saat Ganjar meninjau kampung itu, ada seorang pedagang mie ayam yang sedang mangkal. Sontak saja, Ganjar menraktir warga untuk makan mie ayam tersebut dan disambut gembira warga sekitar.

“Hore ditraktir pak Ganjar ki, ayo mangan mie kabeh (ditraktir pak Ganjar ini, ayo makan mie ayam semuanya),” teriak warga.

Ganjar juga meninjau beberapa titik yang masih tergenang air. Seperti di bawah jembatan tol Kaligawe, di Genuk, Terminal Terboyo, proyek normalisasi Kali Sringin dan lain sebagainya.

“Saya meminta maaf kepada warga atas ketidaknyamanan ini. Saya merasa bertanggung jawab, makanya saya hari ini langsung meninjau kondisi banjir ini,” ujarnya.

Gubernur mengatakan tidak akan tinggal diam dengan kondisi tersebut. Berbagai upaya dilakukan untuk mengatasi bencana tersebut.

“Yang sekarang kami lakukan adalah tindakan darurat. Kami sudah sediakan enam pompa baru di daerah Kaligawe ini yang mudah-mudahan bisa membantu menyelesaikan. Memang di Kaligawe ini banjirnya cukup membuat transportasi macet, jadi membutuhkan tindakan kedaruratan ekstra,” tegasnya.

Selain penambahan pompa, Ganjar juga meminta Dinas Perhubungan Kota Semarang menyiapkan mobil derek di sekitar kawasan Kaligawe. Sebab dari pantauan, ada beberapa kendaraan yang mogok terjebak banjir.

“Harus segera, kalau perlu stand by terus di lokasi. Kasihan mereka yang mogok,” ucap mantan anggota DPR RI ini.

Ia juga meminta Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juwana untuk mempercepat normalisasi sungai Banjir Kanal Timur (BKT) dan beberapa sungai lainnya.

“Kalau BKT dan sungai-sungai lain selesai dinormalisasi, kampung-kampung yang terendam tadi bisa selesai,” pungkas Ganjar.

Sementara itu, Kepala BBWS Pemali Juwana, Ruhban Ruzziyatno yang juga mendampingi Ganjar menegaskan jika normalisasi proyek BKT akan selesai pada 2019 nanti.

“2019 selesai, progres sudah 90 persen. Namun kami masih memiliki kendala terkait masih adanya warga yang menempati bantaran BKT. Masih ada sekitar 97 kepala keluarga yang belum mau pindah,” lapornya.

Mendengar laporan itu, Ganjar berharap warga yang masih tinggal di bantaran BKT untuk segera pindah. Sebab, normalisasi BKT merupakan proyek yang mendesak diselesaikan untuk mengatasi banjir dan rob di Kota Semarang.

Penulis : Bw, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Humas Jateng

Berita Terkait