Pokoknya Sistem “ATM” Saja

  • 09 Aug
  • bidang ikp
  • No Comments

Semarang – Sekda Provinsi Jawa Tengah Dr Ir Sri Puryono KS MP menghadiri kegiatan Pisah Sambut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah yang lama dari Margo Yuwono kepada Sentot Bagus Widoyono. Serah terima dilakukan di Hotel Harris Sentraland Semarang, Kamis (9/8).

Sri Puryono menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setingi-tingginya kepada Margo Yuwono. Berkat kerja sama dan sinergi yang terus dibangun antara BPS dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Bank Indonesia (BI), dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), TPID Jawa Tengah selama tiga tahun berturut-turut mendapatkan penghargaan sebagai TPID terbaik nasional se Jawa-Bali. Selain itu, selama kepemimpinannya, Margo dinilai mudah diajak komunikasi dan dimintai data-data statistik yang dibutuhkan, sehingga program-program pembangunan di Jawa Tengah bisa berjalan dengan baik.

“Untuk Pak Margo, walaupun pindah ke Jakarta tentunya hati dan pikiran sebagian harus ditinggal disini. Jadi kalau kami minta tolong mudah-mudahan juga tidak berubah, tetap merespon cepat,” katanya.

Kepada Kepala BPS Jawa Tengah yang baru Sentot Bagus Widoyono, Sekda meminta agar program-program yang dirintis Kepala BPS Jawa Tengah yang lama bisa dilanjutkan. Bahkan jika perlu dimodifikasi agar hasil yang didapat bisa lebih baik lagi.

“Pokoknya sistem ‘ATM’ saja, amati, kemudian ditambahi, dan mengimplementasikan atau memodifikasi,” ujarnya.

Mantan Kepala Dinas Kehutanan Jawa Tengah itu berharap meski berganti kepemimpinan, sinergi dan komunikasi antara BPS dengan Pemprov Jawa Tengah bersama BI dan OJK terus dibangun dan ditingkatkan. Terutama dalam sektor TPID dan penurunan angka kemiskinan di Jawa Tengah. Apalagi, kemiskinan masih menjadi PR utama Pemprov Jateng.

Sementara itu saat menyampaikan kata perpisahannya, Margo Yuwono mengatakan kesan yang paling tidak bisa dilupakan saat pertama kali menjabat sebagai kepala BPS Jawa Tengah 2016 silam adalah saat menghadap Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP untuk meminta dukungan terhadap Sensus Ekonomi 2016. Pada waktu itu Pemprov Jateng merespon dengan menerjunkan seluruh jajarannya pada upacara launching persiapan Sensus Ekonomi 2016 di Lapangan Simpang Lima.

“Kami bertekad, support dari pemerintah daerah ini harus menjadi energi untuk kita semua dan alhamdulillah hasil sensus sekarang masih dalam proses. Dan informasi dari Jakarta, Jawa Tengah juga merupakan provinsi yang terbaik di dalam melaksanakan Sensus Ekonomi 2016,” katanya.

Margo mengatakan prestasi yang didapat Pemprov Jawa Tengah yang meraih penghargaan TPID terbaik se Jawa-Bali merupakan bentuk dari kerjasama dan komunikasi yang baik antara BPS, Pemeritah daerah, BI dan juga OJK. Berkat kolaborasi yang apik antara BPS sebagai penyedia jasa, Bappeda sebagai perencana, dan Pemprov Jateng sebagai eksekutor program, angka kemiskinan di Jawa Tengah pada Maret 2018 tercatat paling banyak turun seluruh Indonesia. Bahkan dari jumlah total penurunan angka kemiskinan nasional sebesar 633 ribu jiwa, Jawa Tengah menyumbang hampir separuhnya, yakni 300.009 jiwa.

“Itu merupakan prestasi besar bagi kita di Jawa Tengah, termasuk juga kontribusi teman-teman semua di Jawa Tengah dalam menyediakan data dan informasi kepada pemerintah daerah,” tuturnya.

Kepada kepala BPS Jawa Tengah yang baru, Margo juga meminta komunikasi dengan pemerintah daerah yang ada di Jawa Tengah terus ditngkatkan. Selain itu, BPS Jawa Tengah juga diharapkan terus meningkatkan pelayanan dalam memberikan data kepada masyarakat dan pemerintah.

“Jadi Semangat melayani adalah motto kita bersama. Bagaimana kita melayani pemerintah, melayani masyarakat agar apa yang kita kerjakan memberikan manfaat buat bangsa dan negara,” pungkasnya.

 

Penulis : Kh, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Humas Jateng

Berita Terkait