Pisah Sambut Rektor, Sekda Pesan UNS Tetap Jadi Benteng Pancasila

  • 15 Apr
  • bidang ikp
  • No Comments

Surakarta – Sejak dideklarasikan sebagai bentengnya Pancasila pada 2012 silam demi keselamatan bangsa, Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta diminta tetap berada di jalur tersebut. Begitu juga dengan perguruan tinggi lainnya, memiliki tanggung jawab yang sama untuk keselamatan, keamanan dan kedamaian Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Hal itu disampaikan Sekda Jateng Sri Puryono saat memberi sambutan pada pisah sambut Rektor UNS periode 2015-2019/2019-2023 Prof Dr Ravik Karsidi MS dengan Prof Dr Jamal Wiwoho SH MHum di Auditorium GPH Haryo Mataram, UNS Surakarta, Senin (15/4/2019).

“UNS sebagai bentengnya Pancasila sudah dideklarasikan pada 2012. Kampus ini setengahnya adalah keraton, maka kalau ada persoalan harus dirembug,” ujar Sekda.

Universitas negeri yang berada di wilayah tenggara Jateng ini, lanjut dia, akan besar apabila kondisi internal kampus kondusif, dalam suasana sejuk, nyaman dan bila ada yang harus dirembug dirembug. Kondisi nyaman ini harus dipertahankan terus, jangan sampai ada informasi terjadi kekisruhan di UNS.

Disebutkan, beragam prestasi telah diraih perguruan tinggi berusia 43 tahun ini, antara lain peringkat 367 dunia atau 6 Indonesia dalam Ranking Web of Repositories atau peringkat 1.223 dunia atau peringkat 6 Indonesia dalam versi pemeringkatan Webometric Ranking Web of Universities.

Selain itu, UNS dengan pengelolaan PK-BLU berupaya untuk menerapkan kaidah-kaidah good governance dan clean governance melalui kebijakan remunerasi. Peringkat 155 dunia atau 8 Indonesia sebagai Green Campus versi UI GreenMetric.

Atas beragam prestasi yang ditorehkan itu, kata dia, UNS diharapkan dapat lebih maju dan berprestasi dari sebelumnya. Terlebih sumber daya manisia maupun sumber daya anggaran UNS luar biasa. Sehingga jangan kalah dengan perguruan tinggi besar lainnya, seperti Universitas Gadjah Mada, Institut Teknik Bogor, maupun Universitas Indonesia.

“Kalau kampus ini prestasi selanjutnya sama saja atau tidak ada peningkatan, kita termasuk yang rugi. Maka dari yang sebelumnya peringkat 8 ke depan harus menjadi 5 atau 4,” pintanya.

Rektor UNS Prof Dr Jamal Wiwoho SH MHum dalam sambutannya mengapresiasi pemilihan rektor periode 2019-2023 yang terlaksana dengan baik dan lancar. Proses pemilihan rektor yang berhasil menciptakan suasana kondusif, kekeluargaan, kemudian diakhiri dengan musyawarah mufakat.

“Semoga peristiwa yang kali pertama terjadi di UNS dapat menjadi contoh yang baik bagi perguruan tinggi lainnya. Musyawarah mufakat ini membuktikan bahwa menyandang predikat sebagai UNS sebagai kampus benteng Pancasila adalah tidak salah,” ujarnya.

Lebih lanjut dikatakan, proses pemilihan rektor di UNS juga diapresiasi oleh Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi M Nasir. Menurut Menristekdikti, salah satu faktor penting penentu perguruan tinggi negeri yang maju dan bermutu serta dewasa, adalah bagaimana saat pergantian kepemimpinan tidak terjadi kegaduhan.

“Karena kegaduhan secara internal, menyebabkan kegagalan percepatan mutu di perguruan tinggi negeri itu dengan pergurian tinggi lain baik secara lokal, nasional, maupun internasional,” jelasnya.

Sementara Prof Dr Ravik Karsidi MS dalam sambutannya menyampaikan, dirinya menjabat Rektor UNS sejak tanggal 4 April 2011 silam atau selama dua periode. Sebelumnya menjabat sebagai Wakil Rektor 1 selama delapan tahun dan juga pernah menjabab Ketua Lembaga Pengabdian Masyarajat UNS. Artinya sudah 19 tahun mengemban tugas dan mengabdikan diri di UNS.

“Setelah delapan tahun menjadi rektor, saya akan kembali sebagai dosen biasa, yaitu Guru Besar Sosiologi Pendidikan di FKIP. Mudah-mudahan saya bisa menjalankan tugas sebaik-baiknya. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semuanya,” bebernya. (Mn, Humas Jateng)

Berita Terkait