Pimpin Umat Tanpa Tendensi Golongan

  • 07 Sep
  • Prov Jateng
  • No Comments

Semarang – Peran organisasi Islam dalam mendukung kemerdekaan bangsa dan pembangunan nasional tidak dapat dipandang sebelah mata. Salah satunya, Muhammadiyah yang lahir 33 tahun sebelum NKRI merdeka. Organisasi Islam tersebut konsisten mengajak masyarakat untuk mengamalkan amal ma’ruf nahi mungkar sebagai wujud semangat melanjutkan perjuangan para pahlawan.

“Kiprah nyata Muhammadiyah dalam berbangsa dan bernegara adalah melalui dakwah amal maruf nahi mungkar. Muhammadiyah mempunyai peran penting dan turut serta membangun umat sebagai manusia Indonesia seutuhnya,” terang Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Dr Ir Sri Puryono KS MP saat menjadi narasumber pada acara Dialog Teras Singosari bertajuk “Ke-Indonesiaan dan Ke-Muhammadiyahan” di Gedung PW Muhammadiyah Jawa Tengah, Rabu (6/9)

Ketua Forum Sekretaris Daerah Seluruh Indonesia itu menambahkan, sejak awal dibentuk 108 tahun yang lalu, Muhammadiyah teguh menjalankan visinya sebagai pemersatu warga pribumi. Visi tersebut senantiasa digabungkan hingga kini.

Mantan Kepala Dinas Kehutanan Jateng itu menambahkan, keberadaan agama dan negara merupakan simbolis mutualisme. Di satu sisi, negara memerlukan agama sebagai pijakan moralitas masyarakat. Di sisi lain, agama pun memerlukan negara untuk terus mengembangkan agama tersebut.

“Indonesia adalah negara yang berkeTuhanan Yang Maha Esa. Sehingga agama memiliki peran erat dalam tumbuh kembangnya kebangsaan. Jadi agama sebagai pijakan moralitas, kemudian nasionalisme bisa mengikuti pijakan agama,” jelasnya.

Dengan berpijak pada agama dan kecintaan terhadap tanah air, diharapkan para pemimpin bangsa benar-benar ikhlas mengemban tanggung jawabnya dalam memimpin umat.

“Memimpin umat itu dilakukan dengan ikhlas. Jangan ada tendensi kepentingan golongan,” tegasnya.

 

Penulis : Ar, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

 

Berita Terkait