Petani Tembakau Berharap Permendag 84/2017 Segera Diaplikasikan

  • 10 Feb
  • bidang ikp
  • No Comments

Magelang – Petani tembakau merasa lega dengan diterbitkannya Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 84 tahun 2017 tentang Pengaturan Impor Tembakau. Pasalnya peraturan itu akan melindungi mereka dari serbuan impor tembakau yang bisa mematikan usaha mereka.

“Pada waktu itu kita diundang tanggal 30 (Oktober 2017). Tanggal  2 (November 2017), Permendag Nomor 84 tentang ketentuan importasi tembakau ditandatangani. Alhamdulillah karena selama ini impor mboten diatur. Nek impor mboten diatur, lama kelamaan nasib kita akan seperti petani bawang (putih). Pas regane larang, diantem bawang import, akhirnya mboten pajeng,” kata Ketua Asosiasi Petani Tembakau Nasional Parmudji saat melakukan Sosialisasi Perdana Permendag Nomor 84 Tahun 2017 di Desa Genito Kidul Windusari, Jumat (9/2).

Parmudji menceritakan, dia dan Ketua DPD APTI Jateng Wisnu Broto pernah berkunjung ke China dan Thailand. Dalam kunjungan itu diketahui ada lahan tembakau 200 ribu hektare. Sehingga, dinilai membahayakan bagi keberlangsungan hidup petani tembakau dalam negeri.

“Sampai kita meneliti di China dan Thailand. Ada lahan 200 ribu hektare. Kan nyamari niku nek mboten diatur tentang ketentuan impor,” beber dia.

Parmudji mengapresiasi konstruksi pasal dalam Permendag Nomor 84/ 2017, yang mengatur secara teknis impor tembakau dengan tidak merugikan petani tembakau dalam negeri. Sebanyak 30 persen pasalnya mengatur bagaimana petani bisa diuntungkan dan berdaulat di negaranya sendiri.

“Ketentuan izin impor berdasar rekomendasi kementerian pertanian. Tapi mengacu pada penyerapan lokal. Nek sing tuku lokale sithik, impore dibuka sitik. Nek sing ora tuku, ora dibuka impore. Nek sing tuku akeh, dibuka (impor) akeh tapi tidak melebihi kapasitas nasional,” jelasnya.

Saat ini, para petani tembakau berharap, Permendag itu segera dilaksanakan. Paling tidak di bulan April, menjelang panen.

Nek April diberlakukan, dhewe sing nandur mbako wonten pengarep-ngarepe,” katanya.

Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP menyampaikan, produk tembakau memang didorong pihaknya untuk bisa bermanfaat menjadi produk selain rokok. Ganjar berpendapat, ide Bupati Temanggung untuk membuat pusat penelitian tembakau sangat bagus.

“Itu yang dulu kita dorong-dorong, mestinya ada tobaccoo center. Justru komoditas tembakau perlu dikembangkan. Nek berkembang, kualitase apik, dunia kita kuasai. Aja diwalik. Wong awake dhewe nduwe. Gusti Allah paring rezeki, lereng Sindoro Sumbing mbakone jos tenan. Srintil kuwi khas banget. Ngendi sing ana srintil,” tutupnya.

 

Penulis : Rt, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Humas Jateng

Berita Terkait