Perusahaan di Jateng Meningkat 13,06 %

  • 24 May
  • Prov Jateng
  • No Comments

Semarang – Jumlah usaha atau perusahaan di Jawa Tengah pada 2016 meningkat 13,06 persen apabila dibandingkan sepuluh tahun silam. Fakta tersebut dirilis  Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah Dr Margo Yuwono SSi MSi saat menghadiri Launching Hasil Pendaftaran Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 di Crown Hotel, Rabu (24/5).

Menurutnya, pada tahun lalu tercatat 4,17 juta usaha/ perusahaan di Jawa Tengah yang dikelompokkan ke dalam 15 kategori lapangan usaha sesuai Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2015. Di antaranya usaha industri pengolahan, pengangkutan dan pergudangan, pertambangan dan penggalian informasi dan komunikasi, pendidikan, dan lainnya. Sementara itu, pada 2006, terdapat 3,69 juta usaha/ perusahaan di provinsi ini.

Ditinjau dari skala usahanya, sebanyak 4,13 juta perusahaan (98,98 persen) merupakan usaha mikro kecil (UMK). Sementara sisanya sebanyak 42,48 ribu perusahaan (1,02 persen) adalah usaha menengah besar  (UMB).

Margo menjelaskan, periode pertama Sensus Ekonomi 2016 sudah dilaksanakan pada bulan Mei-Juni lalu. Namun, pendataan usaha/ perusahaan di Jawa Tengah masih akan dilanjutkan pada Agustus hingga September mendatang.

“Kegiatan SE 2016 ini belum berakhir. Pada bulan Agustus sampai dengan September tahun ini akan dilaksanakan Sensus Ekonomi 2016 lanjutan. Kami akan melakukan pendataan kembali dengan pertanyaan yang lebih rinci terkait dengan struktur pendapatan dan pengeluaran, prospek dan kendala usaha, baik pada usaha menengah besar maupun usaha mikro kecil,” terangnya.

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Dr Ir Sri Puryono KS MP mendukung penuh pelaksanaan Sensus Ekonomi 2016 tersebut.  Menurutnya, program itu membantu Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk mengetahui data riil tentang geliat perekonomian regional, termasuk perkembangan UMKM.

“Kita ingin mendapat peta ekonomi Jateng yang rill, sehingga kita bisa memberikan perlakuan yang benar atas kondisi yang sebenarnya. Seperti berapa sebenarnya jumlah UMKM di Jateng, jenis usahanya apa saja, berapa aset maupun omsetnya, dan lain-lain. Selain itu, data SE 2016  menggambarkan karakterisitik ekonomi di masing-masing wilayah, kiranya akan sangat membantu kami untuk dapat mengambil kebijakan terkait dengan upaya pengentasan kemiskinan dan pengangguran sesuai dengan kondisi dari masing-masing wilayah,” tandas dia yang juga Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Jawa Tengah.

 

Penulis : Ar, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

 

Berita Terkait