Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
Pertama di Indonesia, Pemprov Jateng Jalin Kemitraan Sekolah Swasta untuk Beri Pendidikan Siswa Miskin
- 19 May
- ikp
- No Comments

SEMARANG – Pertama di Indonesia, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menjalin kemitraan dengan sekolah swasta, untuk membuka lebar akses pendidikan bagi siswa miskin. Program kemitraan tersebut mulai dilaksanakan tahun ajaran baru 2025/2026.
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Lutfhi mengatakan, program kemitraan tersebut mampu menambah kuota siswa baru hingga lebih dari 5.000 siswa. Artinya, hal itu cukup untuk memberikan akses pendidikan bagi generasi muda ke depan.
“SPMB kita akan kerja sama menjalin kemitraan dengan sekolah swasta, menerima sekitar 5.004 (siswa). itu cukup untuk anak-anak di masa depan,” ujarnya, seusai acara peresmian SMAN Keberbakatan Olahraga di Semarang, Senin (19/5/2025).
Menurutnya, kuota yang bertambah itu menjadikan proses seleksi sekolah sangat terbuka dan transparan. Tidak ada istilah titip atau jasa penitipan untuk bisa masuk ke sekolah tertentu.
“Prinsipnya, bagi orang tua tidak usah nitip-nitip. Semua seleksi apa adanya, karena sudah dibagi afirmasi, zonasi, prestasi, mutasi,” lanjutnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jawa Tengah, Sadimin menyampaikan, program kemitraan pemerintah dan swasta adalah satu-satunya di Indonesia dalam hal pendidikan, terutama setingkat SMA sederajat.
Hal itu sebagai upaya menambah kuota siswa baru. Untuk saat ini, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memiliki 364 SMA dan 239 SMK, dan membuka kuota total 225.230 siswa baru ajaran 2025/2026.
“Kemitraan ini melibatkan total 139 sekolah swasta, terdiri dari 56 SMA, dan 83 SMK,” paparnya.
Dijelaskannya, sekolah swasta yang bermitra tersebut akan menerima siswa baru dari kalangan kurang mampu, untuk tetap bisa bersekolah. Sedangkan anggarannya telah disiapkan, baik dari APBD maupun APBN.
“Jadi, siswa yang masuk ke sekolah swasta melalui program kemitraan ini, mendapatkan hak yang sama dengan siswa di sekolah negeri lainnya. Seperti, gratis SPP, bantuan dana BOS senilai Rp1,6 juta per tahun dari APBD, dan sebagainya,” ungkapnya.
Secara teknis, pendaftaran bagi calon siswa dalam program kemitraan juga dilakukan melalui online, seperti calon siswa reguler yang lain.
“Jadi, daftarnya sama seperti yang reguler, yakni melalui aplikasi online. Sehingga, tahapannya sama seperti calon siswa reguler yang lain. Hanya, kalau diterima nanti sekolahnya di sekolah swasta mitra. Tapi haknya sama dengan siswa reguler di negeri,” tandasnya. (Wk/Ul, Diskominfo Jateng)