Perlu Regulasi Pembatasan Bangunan

  • 22 Nov
  • bidang ikp
  • No Comments

Surakarta – Ketersediaan lahan subur masih menjadi pekerjaan rumah bagi terwujudnya ketahanan pangan. Penyempitan lahan produktif karena alih fungsi lahan untuk perumahan atau industri yang tak terkendali dikhawatirkan memengaruhi produksi pangan.

Wakil Gubernur Jawa Tengah Drs H Heru Sudjatmoko MSi mengatakan masalah ketahanan pangan yang perlu segera disikapi adalah ketersediaan lahan subur yang setiap tahun semakin berkurang. Penyempitan lahan itu sebagai dampak alih fungsi lahan untuk perumahan maupun pengembangan industri.

“Yang selama ini mengurangi lahan pertanian tidak hanya industri saja tapi juga pemukiman baik itu real estate maupun pemukiman individual. Karena kalau semakin kaya orang kepinginnya bangun rumah yang gedhe-gedhe,” katanya saat membuka Rapat Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah di Syariah Hotel, Surakarta, Selasa (21/11).

Heru mengusulkan adanya regulasi pembatasan bangunan untuk mengatasi penyempitan lahan pertanian. Menurutnya pembatasan bangunan tersebut sudah dilakukan di negara Vietnam.

“Katakanlah kalau bangunan keluarga luasnya 100 m2 kalau lebih dari itu harus bertingkat. Ini supaya lahan pertaniannya tidak terkurangi terlalu cepat,” ujarnya.

Di samping masalah lahan pertanian, sumber daya manusia (SDM) di sektor pertanian juga harus diperhatikan. Pasalnya, saat ini banyak generasi muda yang tidak ingin berprofesi sebagai petani. Mereka beranggapan kesejahteraan petani sangat kecil, sehingga lebih cenderung memilih bekerja sebagai karyawan maupun PNS agar kesejahteraan mereka dapat terangkat.

Berkurangnya minat anak-anak muda pada sektor pertanian, imbuh mantan Bupati Purbalingga ini, bisa berpengaruh terhadap kedaulatan pangan. Kondisi seperti itu harus dihindari dengan peningkatan kesejahteraan petani melalui pemberian bantuan bibit unggul, alsintan lebih modern, dan pendampingan secara terus-menerus.

“Pangan punya posisi strategis. Kalau sampai kebutuhan pangan kita, konsumsi bahan pangan kita lebih banyak bergantung pada luar, kita akan semakin lemah,” tuturnya.

Heru berharap rakor itu dapat menghasilkan solusi ataupun skema-skema berkelanjutan yang dapat diimplementasikan di Jawa Tengah. Dengan begitu bisa menyelesaikan permasalahan pangan di provinsi ini.

 

Reporter : Kh, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Humas Jateng

Berita Terkait