Perlu, Deregulasi Investasi untuk Permudah Perizinan

  • 28 Jan
  • bidang ikp
  • No Comments

Surakarta – Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP kembali mengingatkan pemerintah kabupaten/ kota di Jawa Tengah agar melakukan deregulasi. Sehingga, mempermudah investasi masuk ke Jawa Tengah. 

“Ayo kita permudah seluruh izin agar tidak bertele-tele, bisa mudah, murah dan cepat. Kalau itu bisa dilakukan yang seperti ini (ekonomi) akan menggelinding terus menerus,” katanya saat membuka Solo Great Sale (SGS) di Jalan Slamet Riyadi, Kota Surakarta, Minggu (28/1) pagi.

Ditambahkan, ajakan untuk mempermudah regulasi perizinan investasi juga merupakan perintah dari Presiden RI Ir Joko Widodo kepada para gubernur dan Ketua DPRD yang beberapa waktu lalu dipanggil ke istana negara. Jokowi melihat investasi di Indonesia masih belum maksimal. Padahal potensi perekonomian sangat besar dan pertumbuhan ekonominya pun juga sangat bagus.

“Gubernur dengan Ketua DPRD beberapa waktu lalu dipanggil oleh Pak Presiden. Beliau sampaikan ekonomi kita ini optimistis banget, makronya bagus banget, pertumbuhan ekonomi kita oke. Pak Presiden meminta, mengapa hanya investasi belum nendang amat,” ujarnya.

Ganjar menyampaikan masuknya investasi tidak hanya meningkatkan perekonomian daerah namun juga membantu menurunkan angka kemiskinan. Sebab, akan ada banyak lapangan kerja bagi masyarakat, sehingga kesejahteraan dan taraf hidupnya dapat ditingkatkan.

Sementara itu, event SGS yang sudah memasuki tahun keempat mendapat pujian dari Ganjar karena mendatangkan banyak orang untuk datang dan berbelanja. SGS dapat mendongkrak dan menggeliatkan ekonomi di tengah low season atau perlambatan perekonomian.

“SGS ini merupakan cara yang menurut saya khas dan kreatif, Solo banget,” tuturnya.

Ganjar berharap daerah-daerah lain dapat meniru Kota Surakarta yang memiliki banyak event. Sehingga bisa menghidupkan perekonomian warga.

“Solo ini event-nya nggak pernah putus. Inilah yang akan membikin Solo makin hidup dan tentu ini kami harapkan menular ke banyak tempat lain. Semuanya akan berlomba-lomba untuk bisa menghidupkan daerah masing-masing,” terangnya.

Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo mengatakan SGS 2018 ini diikuti oleh 5.000 tenant dan 44 pasar tradisional, di mana seluruh peserta akan memberikan diskon atau potongan harga hingga 80 persen. Target transaksinya mencapai Rp 425 miliar atau meningkat dua kali lipat dibanding 2017 lalu.

“Februari merupakan bulan yang cukup memrihatinkan bagi perekonomian di Kota Solo. Sehingga dengan adanya SGS tentunya akan mendongkrak kembali, mulai dari pasar tradisional sampai dengan mal, hotel dan kuliner,” katanya.

Rudi meminta warga Kota Surakarta dan sekitarnya bisa menyukseskan event yang digelar mulai dari 1-28 Februari nanti. Apalagi ada banyak hadiah yang akan diberikan, di antaranya berupa rumah dan mobil.

“Kemarin yang belanja di pasar tradisional mendapatkan hadiah mobil. Mudah-mudahan nanti yang belanja di pasar tradisional bisa mendapat rumah,” pungkasnya.

SGS ini juga akan diramaikan dengan 14 event di Kota Solo, seperti Grebeg Sudiro, Perayaan Imlek, Kirab Budaya, Solo Computer Bazaar, dan lainnya.

 

Penulis : Kh, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Humas Jateng

Berita Terkait