Perhatian Terhadap Atlet Asian Para Games pun Bentuk Keadilan Sosial

  • 16 Sep
  • bidang ikp
  • No Comments

Semarang – Keadilan sosial tak hanya pemerataan pelayanan masyarakat di berbagai bidang untuk kemakmuran masyarajat. Perhatian pemerintah terhadap penyandang disabilitas pun merupakan satu bentuk keadilan sosial.

Hal tersebut disampaikan Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP pada acara Dies Natalis Forum Masyarakat Katolik Indonesia (FMKI) Wilayah Jateng ke-20 di Griya Paseban Semarang, Sabtu (15/9) malam. Dia menyampaikan pengalamannya saat mendampingi kunjungan kerja Presiden RI Ir Joko Widodo ke Pelatnas atlet Asian Para Games 2018 di Solo Baru. Para atlet dari berbagai daerah, seperti Kalimantan, Jawa, Sumatera, berlatih bersama di gedung yang besar dan bagus.

Ketika wartawan bertanya tentang bonus untuk atlet peraih medali di Asian Para Games, lanjut dia, Presiden menjawab pemberian bonus kepada para atlet penyandang disabilitas akan mendapatkan bonus sama atau tidak berbeda dengan atlet peraih medali di Asian Games 2018.

“Ini salah satu implementasi keadilan sosial bagi rakyat Indonesia. Berbicara dalam tataran implementasi keadilan sosial tercermin pada pemberian bonus kepada para pahlawan olahraga tanpa melihat perbedaan kondisi fisik. Bagi atlet normal maupun difabel yang meraih medali akan mendapat bonus sama,” beber Ganjar.

Dalam sarasehan bertema “Implementasi Sila 5 Pancasila: Realitas dan Tantangannya” tersebut, mantan anggota DPR RI itu juga menjelaskan berbagai implementasi pelayanan publik di Jateng. Pihaknya memastikan seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di Jateng mempunyai akun media sosial (medsos). Beragam kanal yang disediakan untuk mempermudah dan mempercepat dalam menindaklanjuti berbagai persoalan, keluhan, saran dan kritik dari masyarakat.

“Semua warga bisa menyampaikan berbagai aduan kepada pemprov, termasuk terkait pelayanan publik melalui medsos, call center, SMS, maupun datang langsung ke kantor. Karena itu, petugas pelayanan publik jangan suka cemberut, melayani dengan senyum, harus ramah,” pintanya.

Gubernur mencontohkan Dinas Sosial yang kerap mendapat laporan dan selalu dapat bergerak cepat untuk menyelesaikan beragam persoalan di masyarakat. Ketika di media sosial ramai karena adanya informasi mengenai seorang ibu-ibu di Magelang hidup seorang diri dengan kondisi ekonomi memrihatinkan. Kondisi serupa juga dialami sepasang suami-istri berusia lanjut yang tinggal di gubuk dekat kebun salak di Banjarnegara.

“Setelah mendapatkan laporan itu, saya telepon Dinas Sosial kemudian hanya dalam hitungan jam, orang yang bersangkutan sudah ditangani dengan baik. Bahkan ibu-ibu yang dari Magelang sudah bersih, makan, dan bernyanyi bergembira di panti sosial,” terangnya.

Sementara itu Ketua FMKI Jateng, Valentinus Bambang Setiawan mengatakan, dalam rangka Dies Natalis ke-20 FMKI, FMKI bersama masyarakat di Jateng akan turut serta mengimplementasikan secara konkret sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Sehingga terwujud masyarakat yang sejahtera dan beriman.

“Malam ini dan besok akan diselenggarakan sarasehan internal FMKI dan Dies Natalis ke-20 FMKI. Sarasehan besok mengangkat tema Tata Kelola dan Administrasi Keadilan Sosial di Tingkat Lokal,” kata Bambang.

Penulis : Mn, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Humas Jateng

Berita Terkait