Penting, Bergiat Cegah dan Tanggulangi Stunting

  • 20 Sep
  • bidang ikp
  • No Comments

Semarang – Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP meminta semua komponen masyarakat ikut terlibat dalam mengampayekan hidup sehat guna mencegah gangguan tumbuh kembang anak akibat kurang gizi kronis atau stunting.

Hal itu disampaikan Ganjar saat Pembukaan Orientasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) dan Pencegahan Stunting”, di Hotel Setos Semarang, Rabu (19/9) malam. Hadir dalam kegiatan tersebut Perwakilan dari Kementerian Kesehatan RI Intan Endang, Ketua Umum DPP Pergerakan Wanita Nasional Indonesia (Perwanas) M Suprapti, Ketua DPD Perwanas Sri Heriyanti, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng dr Yulianto, para ketua organisasi wanita, serta kader-kader kesehatan.

Menurut Ganjar, stunting atau kekerdilan tubuh sudah menjadi perhatian serius pemerintah, termasuk di Jawa Tengah. Karenanya Jateng akan terus berupaya agar bebas dari kasus stunting melalui berbagai program dengan menggandeng masyarakat serta sektor lainnya.

“Selama 73 tahun kita merdeka masak masih ada yang kerdil atau cebol. Ini harus menjadi gerakan bersama-sama, karena peran masyarakat sangat penting dalam pencegahan stunting. Beragam inisiatif masyarakat dalam upaya pencegahan stunting perlu digelindingkan terus,” ujar Gubernur.

Pada kegiatan yang berlangsung pada 19-20  September 2018 dengan tema ‘Penting! Perwanas Bergiat dalam Mencegah dan Menanggulangi Stunting’ itu, gubernur menyampaikan pemerintah bersama organisasi-organisasi perempuan, salah satunya Perwanas mengajak masyarakat bergerak dan mendorong kabupaten/ kota di Jateng untuk mencegah stunting,

“Terutama daerah-daerah dengan problem stunting yang perlu mendapat perhatian serius. Di antaranya Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Kebumen, Wonosobo, Grobogan, Demak, Pemalang, dan Brebes,” terangnya.

Edukasi hidup sehat terhadap masyarakat harus digencarkan hingga ke tingkat keluarga. Masyarakat harus sadar pentingnya menerapkan pola hidup sehat dan menjaga lingkungan. Dimulai dari rajin melakukan aktivitas fisik, mengonsumsi buah dan sayur setiap hari, rajin mengecek kesehatan, menggunakan jamban sehat, serta memanfaatkan pekarangan rumah untuk menanam sayur dan buah.

“Kita harus cerewet mengedukasi masyarakat soal hidup sehat dengan pola makan bergizi, banyak gerak fisik, dan menjaga kebersihan lingkungan. Saya titip supaya ibu-ibu cerewet di PKK, dasa wisma, pengajian, arisan, atau kumpul-kumpul lainnya,” pinta gubernur.

Selain itu program ‘Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng’ itu juga bisa mencegah stunting. Karena akan mendeteksi kesehatan calon bayi sejak di dalam kandungan hingga lahir. Termasuk bagaimana menjaga gizi dan kesehatan ibu hamil, sehingga bayi lahir sehat. Jangan lupa pula memberi ASI ekslusif kepada bayi.

“Tidak kalah penting adalah bergerak fisik, minimal olahraga jalan kaki. Tetapi aktivitas fisik kita malah lembek dan males jalan kaki, seringkali kita menemukan orang makan mi instan dicampur nasi dengan lauk kerupuk, di desa-desa masih banyak orang buang air besar di sungai, dan buang samoah sembarangan,” bebernya.

Gubernur menekankan, peran Perwanas, TP PKK, organisasi masyarakat atau komunitas peduli kesehatan untuk terlibat sosialisasi langsung di lapangan. Hal itu dalam upaya merubah perilaku sehari-hari masyarakat yang belum memahami pentingnya hidup sehat.

“Saya juga setiap Jumat pagi olahraga bersepeda kemudian resik-resik sampah di sekitar kita. Kemarin kita sudah masuk pasar dan membersihkan sampahnya. Ke depan akan ke sekolah, terminal dan tempat-tempat umum lain, minimal membersihkan dan mengurangi sampah plastik yang ada di sekitar kita,” terangnya.

 

Penulis : Mn, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Humas Jateng

Berita Terkait