Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
Pengamat Apresiasi Kinerja Ahmad Luthfi dari Pendidikan hingga Kesejahteraan, Visioner dan Prorakyat
- 29 Jun
- ikp
- No Comments

JAKARTA – Analis politik dan pemerhati sosial, Nasky Putra Tandjung, mengapresiasi kinerja dan program Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi, dalam kurun waktu singkat telah memperlihatkan perubahan positif di berbagai sektor.
Dari 136 program yang dijanjikan pada masa kampanye, sebanyak 38 program atau 28 persen di antaranya telah terlaksana. Selain itu, sebanyak 73 program atau 54 persen telah dianggarkan pada 2025.
“Sebagai bagian dari elemen masyarakat sipil, kami melihat keberpihakan dan komitmen nyata Gubernur Ahmad Luthfi, dalam memperkuat pembangunan daerah, sumber daya manusia (SDM), dan meningkatkan pertumbuham ekonomi. Selain itu inovasi daerah, mengentaskan kemiskinan, pengangguran, membuka lapangan pekerjaan, lestarian lingkungan, mendukung makan bergizi gratis, dan memperkuat ketahanan pangan,” kata Nasky dalam siaran persnya, Minggu (29/6/2025).
Nasky juga menyampaikan beberapa sorotan utama yang mendukung keberhasilan pemerintahan Gubernur Ahmad Lutfhi. Di antaranya, sektor pendidikan, kesejahteraan, dan penyelamatan pesisir.
Dijelaskan, sejumlah program yang telah terlaksana antara lain, program dokter spesialis keliling (Speling), kemitraan dengan SMA/SMK swasta untuk pendidikan gratis, pengembalian status Bandara Ahmad Yani dan Adi Soemarmo sebagai bandara internasional, program desalinasi, Pesantren Obah, penurunan tarif BRT Trans Jateng menjadi Rp1.000, pembentukan koperasi buruh, Kartu Zilenial, Kecamatan Berdaya, pembentukan forum kolaboratif dengan berbagai lembaga, dan lainnya.
“Hal ini memberikan harapan bagi generasi muda, untuk berkontribusi lebih besar dalam pembangunan daerah dan bangsa. Pemerintah menunjukkan keberpihakan kepada kelompok marginal melalui kebijakan prorakyat, seperti pemberian beasiswa, bantuan sosial, dan dukungan terhadap petani, buruh serta pelaku UMKM,” ungkapnya.
Diketahui, Pemprov Jateng tahun ini memberikan beasiswa kepada 1.100 anak putus sekolah atau rentan putus sekolah. Mereka terbagi di jenjang SMA, SMK, dan SLB. Setiap anak memperoleh dana Rp2 juta, dengan total anggaran yang telah dikucurkan sebesar Rp2,2 miliar.
Selain itu, Pemprov Jateng memberikan beasiswa kepada 15 ribu siswa dari keluarga miskin. Rinciannya yakni 6.000 siswa SMA, 7.000 siswa SMK, dan 2.000 siswa SLB. Total anggarannya mencapai Rp 15 miliar untuk kebutuhan personal setiap peserta didik.
“Langkah responsif dan visioner Gubernur Ahmad Lutfhi selaras dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, untuk mengentaskan kemiskinan dan memberikan pendidikan gratis bagi masyarakat kurang mampu,” ungkap alumni Indef school of Political Economy Jakarta ini.
Adapun di sektor lingkungan, Nasky menyebutkan, program Selamatkan Pesisir Jawa Tengah melalui inisiatif gerakan menanam dan merawat 12 juta pohon di lahan mangrove selama 2025-2029.
“Gerakan menanam dan merawat mangrove adalah cara sederhana untuk menyelamatkan lingkungan, khususnya di wilayah pesisir. Ini bentuk kesadaran yang dilakukan oleh elemen masyarakat dan pemerintah, untuk menyelamatkan masa depan lingkungan,” tuturnya.
Tak heran, progresivitas ini menuai apresiasi dari berbagai pihak. Baik dari kalangan akademisi, organisasi masyarakat, maupun pemangku kepentingan pemerintahan.
Oleh sebab itu, Nasky mengajak seluruh elemen masyarakat, untuk ikut berpartisipasi aktif dan mendukung program-program mulia Gubernur Jateng, agar dalam menjalankan programnya bisa tepat sasaran untuk rakyat.
“Kami mengajak seluruh elemen mahasiswa, pemuda, buruh, dan elemen masyarakat, agar ikut berpartisipasi, aktif bersinergi dan bergotong royong untuk kemajuan Jawa Tengah,” ungkapnya. (Humas Jateng)*ul





