Penderita Kanker ini Senang Digunduli Ganjar di Ulang Tahunnya

  • 10 Mar
  • ikp
  • No Comments

SEMARANG – Minhajul Atfal (19) mendapat kado spesial tepat di hari ulang tahunnya. Rambut pemuda itu dipotong gundul oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. Menurutnya, hal itu adalah suatu bentuk sokongan psikologis bagi penderita kanker, seperti dirinya.
Kanker yang menggerogoti pemuda bertubuh jangkung itu, mulai menyerang saat umurnya baru 17 tahun. Dua tahun berselang, kini, ia tinggal menunggu hasil medis, apakah masih ada penyakit yang berinang di tubuhnya.
“Ini adalah kado bagi saya, karena tepat hari ini saya ulang tahun ke-19 tahun. Bangga sih dicukur oleh Pak Ganjar. Terima kasih juga sudah mau datang ke acara ini dan memberi dukungan, kepada kami penderita kanker,” kata Atfal, saat acara memeringati Hari Kanker Anak Internasional, bertajuk Berani Gundul 2020, di Java Mal Semarang, Selasa (10/3/2020).
Ia mengatakan, dukungan dan perhatian yang diberikan amatlah penting bagi pengidap kanker sepertinya. Sebab, kondisi psikologis mereka sangat berperan dalam proses penyembuhan.
“Apa yang ditunjukan oleh relawan, yang berani menggunduli kepala mereka, penting bagi kami. Kami seperti mendapatkan suntikan moral. Karena penderita kanker tidak boleh berpikiran negatif dan selalu semangat,” ujarnya.
Pentingnya sokongan moral, juga diakui orang tua dari anak penderita kanker, Muawanah. Menurutnya, acara seperti ini memberikan daya dongkrak psikologis bagi anaknya yang telah dua tahun mengidap kanker.
“Dulu demam, kemudian kakinya bengkak dan tak bisa jalan. Kemudian setelah diambil sum-sumnya baru ketahuan kena kanker. Dulu sempat tak bisa jalan, sekarang alhamdulillah sudah bisa lagi,” ucap warga Kudus itu.
Beri Rasa Tenang
Gubernur Ganjar Pranowo mengapresiasi  acara yang diselenggarakan oleh Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia  (YKAKI) Semarang itu. Menurutnya, hal tersebut sebagai bentuk kepedulian warga terhadap penderita kanker.
“Ini kegiatan luar biasa. Karena bisa memberikan rasa tenang dan kenyamanan bagi penderitanya. Kita tak bisa membayangkan bagaimana penderitaan mereka. Kalau jadi tukang cukur, sudah dua kali saya, yang pertama pas tahalul (cukur rambut saat ibadah haji),” paparnya.
Ketua YKAKI Semarang Vita Mahaswari mengatakan, ada kenaikan dalam jumlah penderita kanker. Namun, ia meminta hal itu tak menjadi kekhawatiran.
“Ini kegiatan Berani Gundul keempat. Tujuannya menumbuhkan simpati dan empati masyarakat terhadap anak yang terkena kanker. Harapannya dukungan semakin meningkat,” urainya.
Menurut Vita, dukungan berupa moral maupun materil sangat penting dalam kesembuhan penderita kanker. Apalagi, ada pasien yang seharusnya sudah diperbolehkan pulang, namun kembali kumat ketika sampai di kampung halaman. Karenanya, shelter atau rumah tinggal sementara yang dimiliki oleh YKAKI dan perawatan kesehatan, menjadi penting, mengingat beberapa penderita berasal dari luar Semarang.
“Angkanya (penderita) cukup memprihatinkan tapi tak perlu khawatir. Ada peningkatan jumlah pasien. Kalau kita sendiri sudah menangani 195 pasien. Dengan dukungan dan kasih sayang semua pihak semua pasti bisa sembuh,” ujarnya.
Selain dukungan moral dan dana, Vita menyebut perlu adanya upaya edukasi. Pembelajaran mengenai kanker dirasa perlu, agar masyarakat mengenal gejala dan dapat mengobati kanker lebih awal.
Perlu diketahui, pada acara tersebut, setidaknya 70 orang relawan menggundul rambutnya. Adapun, pelaksanaannya menggandeng sebuah brand cukur yang ada di Kota Semarang. (Pd/Ul, Diskominfo Jateng)

Berita Terkait