Pendapatan KPRI Bhakti Praja Tembus Rp 9,2 M

  • 28 Feb
  • bidang ikp
  • No Comments

Semarang – Salah satu upaya untuk menurunkan angka pengangguran dan kemiskinan adalah dengan berkoperasi. Karenanya Koperasi KPRI Bhakti Praja yang mayoritas anggotanya dari lingkungan ASN Pemerintah Provinsi Jawa Tengah diharapkan bisa terus mengembangkan usaha agar dapat menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat.

“Kalau keuntungan bertambah besar maka usahanya bisa terus berkembang. Jika terus berkembang bisa menampung tenaga kerja lebih banyak dan pajak yang disetor ke negara juga lebih banyak,” kata Plt Gubernur Jawa Tengah Drs H Heru Sudjatmoko MSi saat membuka Rapat Anggota Tahunan (RAT) Laporan Pertanggungjawaban Pengurus dan Pengawas Koperasi Koperasi KPRI Bhakti Praja di Wisma Perdamaian Semarang, Rabu (28/2).

Di samping itu, imbuhnya, keberadaan koperasi yang sehat sangat ideal bagi anggotanya dalam meningkat kesejahteraan. Untuk KPRI Bhakti Praja, anggotanya yang mayoritas ASN di lingkungan Pemprov Jateng, bisa mendapatkan penghasilan di luar gaji dengan memperoleh SHU dari usaha yang dijalankan koperasi tersebut.

“Koperasi orientasi tidak hanya profit tapi ketika ada keuntungan dari hasil usahanya, muaranya kesejahteraan anggota. Oleh karena itu upaya meningkat kesejahteraan pegawai yang ideal itu salah satunya melalui dengan berkoperasi,” ujarnya.

Senada, Sekda Provinsi Jawa Tengah Dr Ir Sri Puryono KS MP yang juga selaku Ketua DPW Korpri Jateng dan Pembina KPRI Bhakti Praja juga meminta KPRI memperluas usahanya agar kesejahteraan pegawai bisa lebih ditingkatkan lagi. Selain itu, dia juga meminta kepada para anggota agar terus memanfaatkan keberadaan koperasi untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari.

Sekda berpesan kepada pegawai yang memanfaatkan jasa simpan pinjam dari koperasi agar menggunakan dana tersebut untuk hal-hal yang sifatnya produktif. Jangan sampai digunakan untuk hal-hal konsumtif. Sehingga mereka bisa mendapatkan manfaat dari dana yang mereka pinjam.

“Kalau pinjam uang untuk buat beli mobil, pamer, dan hura-hura saya kok rasanya tidak sreg. Jangan dipakai untuk hal-hal yang konsumtif. Usahakan untuk hal-hal yang produktif,” katanya.

Ketua KPRI Bhakti Praja Sujarwanto mengungkapkan pengelolaan KPRI di tahun 2017 sangat efektif dan efisien dalam meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Hal itu dilihat dari aset yang dimiliki sudah mencapai Rp 89,632 miliar atau tumbuh 4,17 persen dibanding tahun lalu. Sisa Hasil Usaha (SHU) yang didapat sebesar Rp 4,33 miliar (naik 21,30 persen). Sementara untuk realisasi pendapatannya mencapai Rp 9,2 miliar.

“Kalau dibandingkan antara pendapatan dan SHU-nya menunjukan bahwa pengelolaan koperasi ini sangat efektif dan efisien untuk menghasilkan keuntungan yang dapat dinikmati oleh segenap anggota,” ujarnya.

Berdasarkan hasil audit Kantor Akuntan Publik, lanjut Sujarwanto, KPRI Bhakti Praja juga mendapat opini wajar dalam segala hal secara material. Selain itu, juga dinyatakan sebagai koperasi dengan status sehat oleh Dinas Koperasi dan UMKM Jateng. Meski demikian, pada tahun ini pihaknya akan berupaya untuk meningkatkan partisipasi anggota dalam memanfaatkan jasa koperasi karena tahun lalu partisipasi anggotanya masih belum masif.

“Masih diperlukan partisipasi anggota yang lebih masif lagi karena dari 4.672 anggota baru 60 persen yang secara aktif memanfaatkan jasa koperasi ini,” tuturnya.

Diterangkan, saat ini KPRI Bhakti Praja menjalankan beberapa bentuk usaha, diantaranya jasa simpan pinjam, unit usaha pertokoan, bengkel, fotocopy, sewa kendaraan, arisan kendaraan, dan kredit mobil bagi anggota. Kedepan dengan modal yang cukup banyak KPRI akan mengembangkan lebih usaha agar bisa menciptakan kemandirian berkoperasi dan menjadi percontohan KPRI  lain baik di Jawa maupun luar Jawa.

 

Penulis : Kh, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Humas Jateng

Berita Terkait