Pemprov Jateng Bantu Air Bersih

  • 23 Aug
  • Prov Jateng
  • No Comments

Banjarnegara – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mendistribusikan bantuan air bersih ke sejumlah daerah rawan kekeringan. Salah satunya ke Kecamatan Susukan Kabupaten Banjarnegara, daerah langganan kekeringan yang sejak dua bulan terakhir krisis air bersih.

Dropping lima tangki air bersih dari pemprov ini sangat membantu warga, karena daerah ini memang rawan kekeringan. Dari 15 desa di Susukan tujuh diantaranya mengalami kekeringan sejak dua bulan terakhir,” ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara Arif Rachman di sela-sela pemberian bantuan air bersih dari Pemprov Jateng di Desa Karangjati, Kecamatan Susukan, Rabu (23/8).

Dia menyebutkan tujuh desa di Kecamatan Susukan yang merupakan daerah langganan kekeringan yakni Desa Karangsalam, Gumelem Wetan, Gumelem Kulon, Penarusan Kulon, Penarusan Wetan, Derik, dan Karangjati. Sedangkan total desa rawan kekurangan air bersih di Banjarnegara berjumlah 52 desa yang tersebar di Kecamatan Purwanegara, Mandiraja, dan Susukan.

“Sejak dahulu setiap musim kemarau daerah Karangjati dan sekitarnya mengalami kekeringan. Warga terpaksa mengambil air bersih untuk konsumsi ke desa tetangga atau membeli. Tetapi kekeringan ini tidak berdampak terhadap pertanian karena sawah di sini tadah hujan,” bebernya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP usai menyerahkan bantuan air bersih mengatakan, Karangjati dan sekitarnya merupakan daerah yang sejak dahulu sulit air atau daerah langganan kekeringan. Sehingga perlu adanya upaya-upaya guna menanggulangi bencana alam tersebut.

Ditambahkan, dropping air bersih tersebut merupakan solusi jangka pendek. Sedangkan untuk jangka panjang pihaknya akan berkoordinasi dengan Bupati Banjarnegara dan pihak terkait lain untuk membangun sumber-sumber air seperti embung, sumur bor, atau jaringan-jaringan air ke wilayah rawan kekeringan.

“Hampir seluruh kabupaten di Jateng terdapat daerah-daerah rawan kekeringan. Dropping air dari PDAM dan Bank Jateng ini solusi jangka pendek agar kita mendapatkan air bersih. Ke depan harus diupayakan agar air bersih dapat disalurkan ke desa-desa di Karangjati dan sekitarnya, agar saat musim kemarau seperti sekarang warga tidak kekurangan air,” bebernya.

Salah seorang warga Desa Karangjati, Suminah (53) mengaku senang mendapat bantuan air bersih dari Pemprov Jateng. Akibat tidak turun hujan selama beberapa minggu terakhir, warga Karangjati dan sekitarnya terpaksa memanfaatkan air sungai dan irigasi untuk mandi, mencuci pakaian, piring, dan lainnya.

“Untuk kebutuhan minum dan memasak, biasanya warga menunggu bantuan dari pemerintah atau membeli air isi ulang Rp 4.000 per galon, dan ada juga yang mengambil air di desa-desa lain yang sumurnya tidak kering,” terangnya.

Apabila tidak turun hujan selama tiga minggu, lanjut Suminah, warga pasti kekurangan air bersih karena sumur sudah mengering. Sehingga masyarakat menyambut baik bantuan air bersih yang diberikan pemerintah provinsi.

Sebelumnya, Gubernur Ganjar Pranowo berkunjung ke Pasar Kertek di Kecamatan Kertek. Dalam kesempatan tersebut gubernur menyosialisasikan Kredit Mitra Jateng 25 kepada para pedagang di pasar kecamatan terbesar di Kabupaten Wonosobo.

 

Penulis : Mn, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Humas Jateng

 

Berita Terkait