Pemprov Gagas SMK Gratis di Kabupaten/ Kota

  • 06 Apr
  • Prov Jateng
  • No Comments

Purbalingga – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menggagas adanya sekolah menengah kejuruan (SMK) gratis khusus untuk siswa dari keluarga miskin di setiap kabupaten dan kota. Saat ini, Jateng baru memiliki tiga SMK gratis yang berada di Kota Semarang, Kabupaten Pati, dan Purbalingga.

“Kalau ada sekolah gratis, anak-anak cerdas dari keluarga miskin berkesempatan sekolah, sehingga setelah lulus bisa bekerja karena memiliki keterampilan. Harapannya ke depan tiap kabupaten dan kota punya SMK gratis khusus siswa miskin,” ujar Wakil Gubernur Jateng Drs H Sudjatmoko MSi di sela tinjauan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) jenjang SMK di SMKN 3 Purbalingga, Kamis (6/4).

Ia menjelaskan, keberadaan tiga SMK berstatus negeri dengan sistem pendidikan boarding school atau sistem sekolah berasrama ini siap mencetak sumber daya manusia (SDM) berkualitas, kompeten, dan siap bekerja di berbagai sektor industri. Dengan begitu para lulusan SMK khususnya siswa miskin tersebut bisa bekerja untuk membantu meningkatkan ekonomi keluarganya.

“Rumusan saya bagaimana anak usia kerja dari keluarga miskin bisa bekerja. Mereka harus sekolah. Dan kenapa diarahkan sekolah di SMK, karena supaya siap kerja dengan keterampilan yang dimiliki. Ini butuh peran pemerintah, sebab selain sarana menyiapkan generasi berkompeten, sekokah gratis juga sebagai upaya pengentasan kemiskinan pada generasi berikutnya,” terang mantan Bupati Purbalingga itu.

Ditambahkan, SMK di seluruh Jateng baik negeri maupun swasta, ke depan akan menggandeng perusahan-perusahaan yang bergerak di berbagai bidang usaha guna meningkatkan keterampilan para siswa. Sekolah-sekolah yang sudah ada juga harus meningkatkan pelayanan, anggaran, kualitas pembelajaran, dan kualitas lulusan.

Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMKN 3 Purbalingga Salamun menyebutkan, pelaksanaan UNBK di SMK yang diresmikan pada 2013 dan lebih dikenal dengan sebutan Sekolah Duafa itu, diikuti sebanyak 113 siswa dengan rincian 67 siswa jurusan pengelasan dan 47 jurusan permesinan.

“Hingga hari terakhir ini, pelaksanaan UNBK di SMKN 3 Purbalingga berjalan lancar. Karena jumlah komputer terbatas, kami membagi beberapa shift. Untuk jurusan pengelasan dibagi tiga shift sedangkan jurusan permesinan dua shift,” katanya

Seusai meninjau pelaksanaan UNBK di SMKN 3 Purbalingga, wakil gubernur didampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Jawa Tengah Gatot Bambang Hastowo, meninjau UNBK di SMKN 01 Bojongsari Purbalingga. Tercatat sebanyak 260 peserta UNBK di SMKN Bojongsari yang terdiri dari tiga jurusan, yakni tata boga, tata busana, dan multimedia melaksanakan ujian di lima ruang.

Menurut Gatot, UNBK 2017 untuk jenjang SMK di Jateng diikuti 221.895 siswa. Sementara, peserta Ujian Nasional Berbasis Kertas dan Pensil (UNKP) SMK di Jateng hanya 489 siswa. Dengan kata lain ada sekitar 99,79% peserta UN SMK yang sudah menggunakan komputer.

 

Penulis : Mn, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

 

 

Berita Terkait