Pemprov Dorong Iskindo Ikut Selesaikan Persoalan Kelautan

  • 05 Dec
  • bidang ikp
  • No Comments

Semarang – Sektor kelautan Jateng masih dihadapkan pada berbagai persoalan. Seperti daya saing produk perikanan kurang kompetitif, impor garam, belum optimalnya fungsi pelabuhan karena lebih didominasi kegiatan perikanan. Padahal ada fungsi lainnya, yakni untuk kegiatan angkutan niaga yang realisasinya masih relatif kecil.

Pernyataan itu disampaikan Sekda Jateng Dr Ir Sri Puryono KS MP saat membacakan pidato kunci tertulis Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP pada Pelantikan dan Seminar Dewan Pengurus Wilayah Ikatan Sarjana Kelautan Indonesia (Iskindo) Jawa Tengah, di Wisma Perdamaian Semarang, Selasa (5/12).

Terkait beragam persoalan di sektor kelautan itu, Gubernur Ganjar berharap pengurus dan anggota Iskindo memanfaatkan kegiatan seminar yang dihadiri narasumber berkompeten di bidang kelautan itu, sebagai sarana untuk menyerap berbagai gagasan dan masukan dari anggota dalam penyusunan program kerja sekaligus kemajuan organisasi. Selain itu, untuk mengetahui permasalahan-permasalahan yang dihadapi Iskindo, agar segera dicarikan solusinya.

“Pengurus Iskindo yang baru ini harus segera tancap gas pol, susun dan laksanakan berbagai program strategis untuk memajukan, mengembangkan, dan mengamalkan ilmu, teknologi, dan teknik kelautan, oseanografi, sosial, dan ekonomi maritime, untuk kepentingan pembangunan nasional di bidang kelautan,” pintanya.

Ditambahkan, berbagai kebijakan dilakukan untuk mengatasi beragam persoalan di bidang kelautan dan perikanan Jateng. Di antaranya pemberian insentif dan pendampingan penggunaan teknologi yang mampu meningkatkan tangkapan ikan nelayan, mendorong nelayan berkoperasi atau mengembangkan usaha atau bisnis baru yang dapat menambah pendapatan nelayan, serta menggunakan alat tangkap ramah lingkungan.

“Sedangkan untuk meningkatkan kesejahteraan petani garam sekaligus sebagai upaya untuk mengurangi ketergantungan pada garam impor, pemprov akan membangun pabrik garam modern dan berkualitas,” kata gubernur.

Tidak kalah penting adalah pengembangan dan revitalisasi Pelabuhan Tanjung Emas, agar mampu sejajar dengan Tanjung Perak atau Tanjung Priok. Hal itu agar mampu mendukung kemajuan sektor perdagangan Jawa Tengah dan perwujudan Indonesia Poros Maritim dunia.

Menurutnya, upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir bukan hal yang mudah. Dengan jumlah desa di wilayah pesisir, tersebar di pantai utara sebanyak 331 desa dan pesisir pantai selatan 95 desa, maka butuh kerja sama dan sinergitas serta pemahaman terhadap regulasi dari seluruh pemangku kepentingan di bidang kelautan dan perikanan.

Ganjar menyebutkan, Provinsi Jawa Tengah merupakan salah satu wilayah dengan potensi maritim yang sangat besar. Terdapat 33 pulau dan garis pantai sepanjang 791,73 kilometer, tambak garam seluas 6.585,30 hektare. Jumlah kapal sebanyak 25.523 unit, serta pengolah ikan sebanyak 8.761 unit.

“Sedangkan dilihat dari sumber daya manusia, ada 189.379 orang nelayan, 208.656 orang pembudidaya, 12.410 orang petambak garam, dan 50.903 orang pemasar ikan,” tandasnya.

 

Penulis : Mn, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Humas Jateng

Berita Terkait