Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
Pemimpin Harus Tebarkan Optimisme
- 03 Jan
- ikp
- No Comments

Semarang – Di hadapan ribuan kiai kampung dan jamaah Rifa’iah, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta agar seluruh elemen bangsa menjaga optimisme berbangsa dan bernegara. Salah satunya, menjalankan amanat guru bangsa dan pahlawan, KH Abdul Malik.
Hal tersebut Ganjar sampaikan saat menghadiri haul KH Abdul Malik ke 31 di Ngawinan, Jetis Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang, Kamis (3/1). KH Abdul Malik merupakan ulama kharismatik yang menyebarkan ajaran Rifa’iah di Kabupaten Semarang, khususnya di wilayah Ambarawa. Menjadi ulama generasi ke dua setelah pendiri aliran tersebut, KH Ahmad Rifai Wonosobo.
“Nak aku wes ditimbali Gusti, apa sing dadi tinggalanku rumaten, reksanen. Amalanku lan pondok pesantren (kalau sudah waktunya aku dipanggil Tuhan, rawat dan jagalah tinggalanku, amalan serta pondok pesantren),” kata KH Anas Anwar, pengasuh Ponpes Al Mina, pondok yang dirintis KH Abdul Malik.
Diakui, KH Abdul Malik memang terkenal dengan sikapnya yang santun. Dia menyebarkan ajaran Rifa’iah di Ambarawa sementara pusatnya berada di daerah Limpung Batang. Ganjar pun berkisah salah satu laku amalan jamaah Rifa’iah di Kabupaten Batang.
“Waktu kemarin di Batang itu, saya beli batik Rifai’ah, yang luar biasa. Ketika batik setiap goresannya diiringi salawat, mungkin orang yang pakai itu bisa ampuh karena berkah doanya,” ujarnya.
Laku seperti itulah, imbuh Ganjar, yang mestinya dipraktikkan umat beragama di negeri ini. Sehingga, optimisme berbangsa akan terus tumbuh dilubuk masyarakat.
“Kita yakin, semoga negara kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai ini tetap ada sampai hari kiamat,” beber mantan anggota DPR RI ini.
Tugas utama untuk menebar optimisme itu, terangnya, berada di tangan pemimpin. Terlebih di zaman informasi yang serba cepat ini. Meskipun Ganjar juga menyayangkan maraknya hoaks dan fitnah di tengah kemajuan teknologi itu.
“Pemimpin negara harus menumbuhkan optimisme masyarakat jangan malah menebar pesimisme,” sorot gubernur.
Mengenai hoaks dan fitnah yang ada di medsos, dengan berseloroh Ganjar menanyakan kepada KH Anas Anwar, bagaimana agar generasi muda serta masyarakat saat ini mampu menahan amarahnya ketika berselancar di media sosial.
Penulis : Ib, Humas Jateng
Editor : Ul, Diskominfo Jateng