Pemerintah-Masyarakat Sinergi Lindungi Kawasan Pesisir

  • 26 Dec
  • bidang ikp
  • No Comments

Semarang – Keberadaan hutan  mangrove atau bakau di kawasan pesisir sangat penting. Baik menyangkut aspek ekonomi, sosial, maupun ekologis dan lingkungan. Karenanya pemerintah bersama elemen masyarakat bersinergi guna melindungi ekosistem laut.

“Kebijakan dan program prioritas terus digalakkan melalui upaya-upaya pelestarian lingkungan. Prioritasnya Jateng ijo royo-royo baik di darat maupun di laut. Masyarakat ujar Sekretaris Daerah Provinsi Jateng Dr Ir Sri Puryono KS MP saat usai memberi sambutan pada Seminar Nasional bertajuk “Mangrove For Nature Sustainability and Human Life” di Kantor Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Jawa Tengah, Rabu (26/12).

Ditambahkan, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah menyusun berbagai konsep dan kebijakan guna melindungi kawasan pesisir yang terbentang di 13 kabupaten dan kota di Jateng. Antara lain, menyusun rencana zonasi magrove dan regulasi berupa penerbitan Perda Nomor 2 Tahun 2017 mengenai Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan.

Apabila regulasi tentang mangrove sudah bergulir, penanganan kawasan pesisir akan lebih baik, terlebih menyangkut rencana tata ruang. Sehingga siapapun tidak seenaknya mengubah tata ruang yang strategis menjadi tata ruang untuk kawasan industri atau kepentingan lainnya.

“Seperti di Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang, masyarakat menerapkan Peraturan Desa tentang Mangrove. Jadi kalau ada orang yang menebang mangrove diumumkan, dan penebang mendapatkan sanksi dengan menanam jenis tanaman yang sama dengan jumlah tertentu atau didenda,” jelasnya.

Dalam paparannya, Sekda yang juga merupakan mantan kepala Dinas Kehutanan Jateng juga menjelaskan beragam manfaat dan fungsi penting tanaman yang hidup di air payau tersebut. Antara lain manfaat ekonomi, karena batang tanaman penahan gelombang laut ini menghasilkan kayu. Kemudian kulit batang untuk pewarna kain alami, buah mangrove sebagai bahan baku obat, kosmetik, serta aneka olahan makanan.

Dari aspek sosial, mangrove menggerakkan berbagai elemen masyarakat bergotong-royong menanam kawasan pesisir. Sementara, fungsi lingkungan mangrove sebagai penahan alami abrasi, erosi, pengendali ombak, serta memiliki peran besar sebagai penyerap dan penyimpan karbon.

“Beragam manfaat hutan mangrove ini harus disosialisasi kepada masyarakat, terutama yang bermukim di kawasan pesisir. Memberikan edukasi mengenai fungsi mangrove, karena tidak sedikit masyarakat yang menganggap mangrove menjadi pengganggu produktivitas hasil tambak,” paparnya.

Kepala DLHK Jawa Tengah, Sugeng Riyanto mengatakan sebagian wilayah Jateng merupakan kawasan pesisir karena diapit Pantai Utara dan Selatan, sehingga keberadaan hutan mangrove harus mendapat perhatian. Salah satunya menggerakkan berbagai elemen masyarakat untuk menjaga kelestarian lingkungan laut dan pesisir.

“Tujuan dari kegiatan ini yakni membangun pola pikir, pengetahuan, pemahaman, serta kesadaran masyarakat dan semua pihak untuk menjaga ekosistem laut demi kehidupan yang lebih baik,” bebernya.

 

Penulis : Mn, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Humas Jateng

 

Berita Terkait