Pembangunan PLTU Batang Capai 30 %

  • 13 Dec
  • bidang ikp
  • No Comments

Batang – Pemancangan struktur rangka baja boiler pada PLTU Jawa Tengah 2 x 1.000 MW yang dilakukan pada Selasa (12/12) menjadi tanda dimulainya babak baru pada aktivitas konstruksi PLTU yang telah dimulai sejak satu tahun lalu.

Sekda Provinsi Jawa Tengah Dr Ir Sri Puryono KS MP mengatakan pemancangan ini merupakan bukti cepatnya progres pembangunan PLTU Jawa Tengah di Kabupaten Batang yang hingga akhir 2017 ini sudah mencapai sekitar 30 persen. Percepatan pembangunan terus dilakukan pada tahun depan agar PLTU tersebut dapat selesai dan beroperasi sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, yakni pada Mei 2020 mendatang.

“Harapannya nanti Mei 2020 betul-betul bisa operasional karena kalau tidak nanti Jawa dan Bali ini akan defisit listrik, itu bahaya” katanya saat usai melakukan Pemancangan Struktur Baja Boiler  PLTU Jawa Tengah, di PLTU Batang, Ujungnegoro, Kandeman, Selasa (12/12).

Pemancangan struktur rangka baja boiler PLTU ini ditandai dengan pengencangan mur emas dan perak pada tiang pancang utama konstruksi boiler oleh Sekda Jawa Tengah Sri Puryono, Bupati Batang Wihaji, dan Presiden Direktur PT Bhimasena Power Indonesia (BPI) Takashi Irie.

Sri Puryono mengatakan kebutuhan listrik masyarakat dari waktu ke waktu makin besar. Tidak hanya karena pertambahan jumlah penduduk, namun juga investasi di Jawa Tengah semakin banyak. Sehingga kebutuhan listrik rumah tangga dan industri juga makin besar.

“Operasional PLTU Batang ini sangat kita nantikan. Maka mega proyek Rp 52 triliun ini harus terus berjalan dan tepat waktu,” ujarnya.

Mantan Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Tengah berpesan agar selain fokus terhadap pembangunan konstruksi PT Bhimasena Power Indonesia (BPI) sebagai pengembang proyek juga harus tetap fokus pada pemberdayaan masyarakat sekitar. Hal ini karena tanpa dukungan masyarakat proyek apapun tidak akan berjalan dengan baik.

Presiden Direktur PT BPI Takashi Irie mengatakan dengan pemasangan struktur baja pada boiler ini pembangunan PLTU Batang akan bisa dipercepat pada tahun depan. Sehingga target operasional yang telah ditentukan akan dapat tercapai dengan baik.

“Mulai tahun depan aktivitas konstruksi akan semakin cepat,” katanya.

Percepatan pembangunan mega proyek ini, lanjutnya, karena dukungan dari semua pihak khususnya masyarakat sekitar. Sehingga sebagai bentuk ucapan terima kasih BPI berkomitmen melakukan sejumlah terobosan program baik melalui CSR maupun program mitigasi sosial untuk masyarakat agar keberadaan PLTU ini juga bermanfaat bagi mereka.

“Sejumlah kegiatan diantaranya bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, infrastruktur, sosial dan budaya, serta lingkungan telah kami lakukan. Fokusnya pemberdayaan masyarakat berkelanjutan agar mereka merasakan manfaat untuk jangka panjang,” tuturnya.

Irie berharap PLTU ini akan menjadi bagian dari masyarakat Batang dan hidup berdampingan secara harmonis. Mengingat keberadaan PLTU ini untuk waktu yang cukup lama.

Setelah melakukan pemancangan struktur baja boiler PLTU Jawa Tengah, Sekda Sri Puryono kemudian mengunjungi Panti Pelayanan Sosial eks Psikotik Ngudi Rahayu di Desa Salamsari, Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal. Di sana dia menyerahkan bantuan berupa pakaian, makanan, dan peralatan sehari-hari untuk 187 penghuni panti yang sedang direhabilitasi dalam rangka peringatan HUT ke-46 Korpri.

Tidak hanya itu, Sri Puryono juga menghibur penghuni panti dengan berjoget dan bernyanyi bersama mereka. Kepada pengurus panti, dia berpesan agar memberikan kenyamanan dan dukungan kepada para penghuni panti agar dapat segera sembuh dari gangguan jiwa yang diderita. Kesehatan mereka pun juga diminta untuk terus dijaga dan diperhatikan khususnya bagi penghuni panti yang terpaksa diisolasi.

 

Reporter : Kh, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Humas Jateng

Berita Terkait