Pembangunan Jembatan Sejiwan Tak Boleh Asal Selesai

  • 24 Oct
  • Prov Jateng
  • No Comments

Purworejo – Pekerjaan Jembatan Sejiwan tahap pertama yang dimulai pada Mei lalu sudah sesuai dengan target. Bahkan, saat ini tinggal menyisakan pemasangan dua pilar jembatan.

Saat Wakil Gubernur Jawa Tengah Drs H Heru Sudjatmoko MSi, mengecek pelaksanaan pembangunan Jembatan Sejiwan, Senin (23/10), Kepala Bappeda Kabupaten Purworejo Said Romadhon menuturkan, pembangunan jembatan Sejiwan adalah sesuatu yang bersejarah mengingat bangunan lama dibuat pada 1927. Pada tahun ini, pembangunan yang dilaksanakan meliputi pembangunan tahap pertama yang meliputi pemasangan abutment di sisi barat dan timur, pilar, oprit di sisi timur, box culvert dan urugan tanah. Saat ini, pemasangan pilar tinggal menyisakan dua pilar. Jika dua pilar itu sudah dipasang, maka pengerjaan tahap pertama, on the track.

“Jembatan ini harapan kita bisa membuka 14 desa yang selama ini ‘terisolasi’ karena saat akan menuju Purworejo harus melewati Kaligesing. Dengan terbukanya akses, potensi ekonominya meningkat. Kemudian, bisa jadi jalan menuju bandara di Gunungkidul ketika jadi nanti. Jadi, arus kendaraan dari utara, yaitu Semarang, Magelang, Wonosobo, Temanggung, tidak harus lewat kota. Tapi, bisa mengakses jalan ini, ” jelas dia.

Pembangunan Jembatan Sejiwan, sambung dia, akan dilanjutkan dengan pembangunan jalan lingkar timur. Jalan lingkar dimulai dari Pasar Sejiwan, Cangkrep hingga Boro sepanjang 11 KM. Sepanjang jalur itu, masih ada satu jembatan lagi yang mesti dibangun, yakni jembatan Trirenggo dengan panjang antara 60 sampai 70 meter. Pihaknya meminta, pemerintah Provinsi Jateng bisa kembali memberi bantuan keuangan di tahun anggaran berikutnya.

Merespon permintaan tersebut, Wakil Gubernur Heru Sudjatmoko belum bisa memberi kepastian lantaran mesti dikomunikasikan dulu dengan DPRD. Meski begitu, Pemkab Purworejo diminta tetap menganggarkan. Sebab, jika tidak, jembatan Sejiwan sepanjang 125 meter yang sudah dibantu Pemprov Jateng sebesar Rp 11 miliar pada tahun anggaran 2017 ini, tidak akan bisa dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat.

“Kalau jembatan gedhe sudah jadi, berarti harus diikuti dengan njenengan mberesi jalan dan jembatan di sebelah timur. Sebab kalau tidak, jembatan yang sudah dibangun sepanjang 125 m tidak optimal pemanfaatannya oleh warga. Sehingga, pemkab harus segera menganggarkan untuk mberesi jalan dan jembatan yang kecil itu agar optimal. Soal dibantu atau tidak, saya belum tahu,” jelasnya.

Untuk pengerjaan Jembatan Sejiwan, karena waktu pengerjaannya pendek, yakni selama 225 hari (12 Mei sampai 22 Desember 2017) dan terkendala dengan datangnya musim hujan, maka lama waktu pengerjaan harus menjadi perhatian dan wajib memerhatikan kualitas. Tidak hanya asal selesai.

“Asal selesai, tidak boleh. Apalagi biayanya besar. Sayang kalau sampai tidak terpenuhi standarnya. Minimal sesuai standar. Sesuai speknya. Harapannya, ini kan meski selesai dengan baik, bukan berarti 100 persen sudah jadi. Kurang lebih 50 persen target dari pengerjaan seluruhnya. Sehingga nanti harus dilanjutkan dengan anggaran tahun berikutnya,” tutupnya.

 

Penulis : Rt, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

 

Berita Terkait