Pembangunan Jateng Valley, Kado Hari Jadi Provinsi Jateng

  • 15 Aug
  • bidang ikp
  • No Comments

SEMARANG – Bertepatan dengan Hari Jadi ke-70 Provinsi Jawa Tengah, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan masyarakat mendapat hadiah indah, yakni ground breaking wana wisata Jateng Valley, di Hutan Penggaron, Kabupaten Semarang, Sabtu (15/8/2020). Maklum saja, objek wisata yang dirintis sejak 2010 lalu itu sempat terhambat pembangunannya pada 2012, dan baru berlanjut pada tahun ini.

 

Jateng Valley merupakan loka wisata yang digadang-gadang menjadi yang terbesar di Jawa Tengah. Menempati lahan seluas 371,88 hektare, nantinya, akan dibikin sesuai tiga tema besar yakni Ecological Sanctuary, Sustainable Leisure, dan Futuristic Space. Di dalamnya akan diisi berbagai wahana yang memadukan wisata dan edukasi berbasis alam.

 

Mengingat hal itu, Ganjar berpesan, dalam pembangunannya tetap berorientasi terhadap kelestarian lingkungan.

 

“Saya pesan, karena tempat ini akan dibikin lokasi wisata, orientasi lingkungan nomor satu. Sehingga orang ke sini lebih banyak pembelajaran eco friendly, enak nyaman. Sehingga pulang dari sini sadar akan pentingnya lingkungan. Energi yang dihasilkan kita minta siapkan yang green energy (energi hijau),” ujarnya.

 

Pada kesempatan itu, Ganjar mengakui pembuatan Jateng Valley sempat mandek. Perlu diketahui, proyek Jateng Valley sudah mulai dirintis sejak 2010 silam. Namun, pada 2012, rencana pembangunannya terhenti.

 

“Sepertinya saya memang terlahir jadi buldozer untuk kita bereskan. Ini memang cukup lama terkait administrasi, komitmen dan governance kita lakukan. Kemarin pelaku (investor) datang ke saya bahasanya agak tidak enak, kalau Pak Ganjar konsisten maka saya (investor) yang akan maju. Maka saya katakan besok kamu kerja,” sebut Ganjar.

 

Kerja sama pengembangan wana wisata Penggaron atau Jateng Valley ditandai dengan penandatanganan MoU oleh pihak terkait, pada Maret 2020. Di antaranya Direktur Utama Perum Perhutani Wahyu Kuncoro, Direktur Utama PT Penggaron Sarana Semesta (PT PSS) Lies Bahunta, dan secara paralel juga ditandatangani perjanjian kerja sama antara PT PSS dengan PT Taman Wisata Jateng (PT TWJ).

 

Komisaris Utama PT TWJ Prijo Handoko bertekad menjadikan Jateng Valley sebagai destinasi wisata utama di Jawa Tengah.

 

“Kami juga bertekad menjadikan kawasan ini berskala internasional dengan mendapatkan green certificate, yakni sertifikasi untuk mengelola kawasan berwawasan lingkungan,” paparnya.

 

Untuk merealisasikan pembangunan ini, pihaknya memproyeksikan akan menghabiskan anggaran sekitar Rp2 triliun. Adapun penyelesaian proyek akan berlangsung sekitar dua hingga empat tahun.

 

Sementara itu Direktur Umum Perhutani Wahyu Kuncoro berharap proyek ini dapat memberi efek lanjutan pada masyarakat sekitar. Hal itu dapat dilaksanakan dengan perekrutan warga setempat sebagai pekerja. (Pd/Ul, Diskominfo Jateng)

 

Berita Terkait